Selasa, Mei 30, 2017

Menangis Bukti Iman

TANGISAN SUATU BUKTI IMAN
Bimbang Dengan Dosa-dosa
Setiap mukmin mesti rasa takut dengan dosa-dosa yang boleh menjerumuskan dirinya ke lembah api neraka. Beginilah ciri seorang yang beriman (mukmin) sebagaimana sabda Nabi Muhammad Shallallâhu ‘Alaihi Wasallam,
 إِنَّ الْمُؤْمِنَ يَرَى ذُنُوبَهُ كَأَنَّهُ قَاعِدٌ تَحْتَ جَبَلٍ يَخَافُ أَنْ يَقَعَ عَلَيْهِ ، وَإِنَّ الْفَاجِرَ يَرَى ذُنُوبَهُ كَذُبَابٍ مَرَّ عَلَى أَنْفِهِ » . فَقَالَ بِهِ هَكَذَ
 “Sesungguhnya seorang Mukmin itu melihat dosa-dosanya seolah-olah dia berada di kaki sebuah gunung, dia khawatir gunung itu akan menimpanya. Sebaliknya, orang yang durhaka melihat dosa-dosanya seperti seekor lalat yang hinggap di atas hidungnya, dia mengusirnya dengan tangannya –begini–, maka lalat itu terbang”.

TANGISAN MENDENGAR BACAAN AL QURAN
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آَيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَاناً وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ – سورة الأنفال 2
Sesungguhnya orang beriman ialah yang gementar jiwanya bila disebut nama Allah, juga yang bertambah imannya bila dibaca akan ayat-ayat Al Quran, kepada Tuhan mereka bertawakkal.

RASULULLAH SOLLAHU ALAIHI WASALLAM KETIKA MENDENGAR BACAAN AL QURAN
Rasulullah Menangis Bila Mendengar Bacaan Ayat Dari Orang Lain Dari Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu berkata
, قال لي النبيُّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : ” اقْرَأْ علَّي القُرآنَ ” قلتُ : يا رسُولَ اللَّه ، أَقْرَأُ عَلَيْكَ ، وَعَلَيْكَ أُنْزِلَ ؟ ، قالَ : ” إِني أُحِبُّ أَنْ أَسْمَعَهُ مِنْ غَيْرِي ” فقرَأْتُ عليه سورَةَ النِّساء ، حتى جِئْتُ إلى هذِهِ الآية : { فَكَيْفَ إِذا جِئْنا مِنْ كُلِّ أُمَّة بِشَهيد وِجئْنا بِكَ عَلى هَؤلاءِ شَهِيداً } [ النساء / 40 ] قال ” حَسْبُكَ الآن ” فَالْتَفَتَّ إِليْهِ ، فَإِذَا عِيْناهُ تَذْرِفانِ) “
Suatu ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepadaku, “Bacakanlah al-Qur’an kepadaku.” Maka kukatakan kepada beliau, “Wahai Rasulullah, apakah saya bacakan al-Qur’an kepada anda sementara al-Qur’an itu diturunkan kepada anda?”. Maka beliau menjawab, “Sesungguhnya aku senang mendengarnya dibaca oleh selain diriku.” Maka akupun mulai membacakan kepadanya surat an-Nisaa’. Sampai akhirnya ketika aku telah sampai ayat ini (yang artinya), “Lalu bagaimanakah ketika Kami datangkan saksi bagi setiap umat dan Kami jadikan engkau sebagai saksi atas mereka.” (QS. an-Nisaa’ : 40). Maka beliau berkata, “Cukup, sampai di sini saja.” Lalu aku pun menoleh kepada beliau dan ternyata kedua mata beliau mengalirkan air mata.”

TANGISAN UBAI BIN KAAB
Kerana Allah menyuruh Rasulullah saw membaca ayat kepadanya
قال أنس رضي الله عنه : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم لأُبيّ بن كعب : إن الله أمرني أن أقرأ عليك (لَمْ يَكُنِ الَّذِينَ كَفَرُوا) قال : وسماني لك ؟ قال : نعم . قال : فبكى ! رواه البخاري ومسلم . 
وفي رواية : أن النبي صلى الله عليه وسلم قال لأُبيّ : إن الله عز وجل أمرني أن أقرأ عليك . قال : آلله سمّاني لك ؟ قال : الله سمّاك لي . فَجَعَلَ أُبيّ يبكي .
Anas radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah telah bersabda pada Ubay bin Ka’ab, “Allah telah menyuruh aku membacakan surat Lam Yakunil ladzina (Al Bayyinah) kepadamu. Ubay radhiyallahu ‘anhu bertanya, “Apakah Allah menyebut namaku, ya Rasulullah?” Nabi menjawab “Iya. Namamu dan nama bapakmu.” Maka menangislah Ubay bin Ka’ab radhiyallahu ‘anhu. (HR. Bukhari Muslim).

TANGISAN SOHABIYYAH UMMU AIMAN

Setelah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam wafat, Abu Bakar berkata kepada Umar: “Mari kita mengunjungi Ummu Aiman seperti yang biasa dilakukan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam semasa hidup.” 

Ketika mereka datang ia pun menangis, mereka berdua bertanya, “Apa yang membuatmu menangis? Apa yang ada di sisi Allah, lebih baik bagi Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam.” 

Ia menjawab sembari terus menangis, “Saya menangis bukan karena tidak tahu bahwa apa yang disediakan Allah untuk Rasul-Nya jauh lebih baik tetapi aku menangis karena wahyu telah terputus dari langit.” Sehingga Abu Bakar dan Umar pun ikut menangis.

KISAH RAYUAN NABI YUNUS DARI DALAM IKAN NUN
وَإِنَّ يُونُسَ لَمِنَ الْمُرْسَلِينَ 
إِذْ أَبَقَ إِلَى الْفُلْكِ الْمَشْحُونِ 
فَسَاهَمَ فَكَانَ مِنَ الْمُدْحَضِينَ 
فَالْتَقَمَهُ الْحُوتُ وَهُوَ مُلِيمٌ 
فَلَوْلا أَنَّهُ كَانَ مِنَ الْمُسَبِّحِينَ 
لَلَبِثَ فِي بَطْنِهِ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ 
فَنَبَذْنَاهُ بِالْعَرَاءِ وَهُوَ سَقِيمٌ 

Artinya:
139. Sesungguhnya Yunus benar-benar salah seorang rasul,
140. (ingatlah) ketika ia lari, ke kapal yang penuh muatan,
141. kemudian ia ikut berundi lalu Dia Termasuk orang-orang yang kalah dalam undian.
142. Maka ia ditelan oleh ikan besar dalam Keadaan tercela.
143. Maka kalau Sekiranya Dia tidak Termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah,
144. niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit.

145. kemudian Kami lemparkan Dia ke daerah yang tandus, sedang ia dalam Keadaan sakit.
Surah As Sofaat.

TANGISAN USMAN BIN AFFAN KETIKA DI KUBUR
Dari Haani’ Maula Ustman radhiallahu ‘anhu berkata,
 كان عثمان إذا وقف على قبر ؛ بكى حتى يبل لحيته ! فقيل له : تذكر الجنة والنار فلا تبكي ، وتبكي من هذا ؟! فقال إن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : ” إن القبر أول منزل من منازل الآخرة ، فإن نجا منه ، فما بعده أيسر منه ، وإن لم ينج منه ؛ فما بعده أشد منه
Utsman jika berada di suatu kuburan, ia menangis sampai membasahi jenggotnya. Dikatakan kepadanya, “disebutkan surga dan neraka engkau tidak menangis, tetapi engkau menangis karena ini?”. Beliau berkata, sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “sesungguhnya kubur adalah tempat persinggahan pertama dari beberapa persingggahan di akhirat, jika ia selamat maka ia dimudahkan, jika tidak selamat maka tidaklah datang setelahnya kecuali lebih berat.”[2]

TANGISAN TABIIN UMAR BIN ABDUL AZIZ
Ketika Umar bin Abdul Aziz diangkat menjadi Khalifah pada dinasti Bani Umayyah, hari Jum’at tanggal 10 Shafar tahun 99 Hijriyah, menggantikan khalifah sebelumnya, Sulaiman bin Abdul Malik, Sang Khalifah menangis terisak-isak. Ia memasukkan kepalanya ke dalam dua lututnya dan menangis sesunggukan.

Sang Khalifah berkata kepada istri dan anaknya, “Aku termenung dan terpaku memikirkan nasib para fakir miskin yang sedang kelaparan dan tidak mendapat perhatian dari pemimpinnya. Aku juga memikirkan orang-orang sakit yang tidak mendapati obat yang memadai. Hal yang sama terpikir olehku tentang orang-orang yang tidak mampu membeli pakaian, orang-orang yang selama ini dizalimi dan tidak ada yang membela, mereka yang mempunyai keluarga yang ramai dan hanya memiliki sedikit harta, orang-orang tua yang tidak berdaya, orang-orang yang menderita dipelosok negeri ini, dan lain sebagainya.” Lalu membaca firman Allah Ta’ala :

Allah Subhanahu wa Ta’ala, dalam surat Yunus (10) ayat 15,
إِنِّي أَخَافُ إِنْ عَصَيْتُ رَبِّي عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيمٍ
“Sesungguhnya aku benar-benar takut akan adzab hari yang besar (kiamat) jika mendurhakai Tuhanku.


MIKAIL TIDAK PERNAH KETAWA
Mikail Tidak Pernah Ketawa Sejak Diciptakan Neraka Dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu dari Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wa sallam bahwasanya malaikat Jibril berkata,
ما لي لا أرى ميكائيل ضاحكاً قط ؟ ” قال : ما ضحك ميكائيل منذ خلقت النار
aku tidak pernah melihat Mikail tertawa sedikitpun, Mikail tidak pernah tertawa sejak diciptakan neraka”.

MALAIKAT IZRAEL MENANGIS & KETAWA
Kematian merupakan rahasia ilahi dan tidak ada satu pun manusia yang dapat mengetahuinya. Tidak dapat dipastikan tibanya kapan, penyebabnya pun terkadang adalah sesuatu yang tidak terduga sebelumnya. Bahkan ada orang yang awalnya sehat, semenit kemudian bisa meninggal jika sudah ajalnya.

Dalam kitab Tadzkirah karangan imam Qurthubi dijelaskan, rahasia Allah SWT terhadap ajal ini telah membuat Malaikat Izrail menangis dan tertawa saat akan mencabut nyawa. Ia menyaksikan bagaimana manusia dengan percaya diri akan menyambut hari esok, tanpa mengetahui bahwa esok adalah hari kematiannya. 

Kisah ini dijelaskan dalam kitab Tadzkirah karangan imam Qurthubi. Ia merupakan ahli tafsir terkemuka di kalangan Ahlussunnah.

ALLAH swt. bertanya kepada malaikat maut: “Apakah kamu pernah menangis ketika kamu mencabut nyawa anak cucu Adam?”
Maka Malaikat pun menjawab: “Aku pernah tertawa, pernah juga menangis, dan pernah juga terkejut dan tergamam.”

“Apa yang membuatmu tertawa?”
 “Ketika aku bersiap-siap untuk mencabut nyawa seseorang, aku melihatnya berkata kepada pembuat kasut, ‘Buatlah sepasang kasut sebaik mungkin supaya boleh ku pakai selama setahun’,”.
 “Aku tertawa karena belum sempat orang tersebut memakai sepatu dia sudah kucabut nyawanya.”
Allah swt. lalu bertanya: “Apa yang membuatmu menangis?”

Maka malaikat menjawab: 
“Aku menangis ketika hendak mencabut nyawa seorang wanita hamil di tengah padang pasir yang tandus, dan hendak melahirkan. Maka aku menunggunya sampai bayinya lahir di gurun tersebut. Lantas kucabut nyawa wanita itu sambil menangis karena mendengar tangisan bayi tersebut karena tidak ada seorang pun yang mengetahui hal itu.”

 “Lalu apa yang membuatmu terkejut dan kaget?”

Malaikat menjawab: “Aku terkejut dan tergamam ketika hendak mencabut nyawa salah seorang ulamaMu. Aku melihat cahaya terang benderang keluar dari bliknya, setiap kali Aku mendekatinya cahaya itu semakin menyilaukanku seolah ingin mengusirku, lalu kucabut nyawanya disertai cahaya tersebut.”

Allah swt bertanya lagi: “Apakah kamu tahu siapa lelaki itu?
 “Tidak tahu, ya Allah.”

 “Sesungguhnya lelaki itu adalah bayi dari ibu yang kau cabut nyawanya di gurun pasir gersang itu, Akulah yang menjaganya dan tidak membiarkannya.”

Jumaat, Mei 26, 2017

Orang Yang Dilaknat Dalam Al Quran

Maksud yang dilaknat ialah disingkirkan dan dijauhkan oleh Allah dari rahmat-Nya, dan dimurkai oleh-Nya. Orang-Orang yang dilaknat dan dikutuk di dalam Al-Qur’an:

1. Orang-orang kafir dan yang ingkar

وَقَالُوا قُلُوبُنَا غُلْفٌ ۚ بَلْ لَعَنَهُمُ اللَّهُ بِكُفْرِهِمْ فَقَلِيلًا مَا يُؤْمِنُونَ
“Mereka berkata: hati kami tertutup. Tetapi sebenarnya Allah telah melaknat mereka karena keingkaran mereka; maka sedikit sekali mereka yang beriman.” (Al-Baqarah: 88)

إِنَّ اللَّهَ لَعَنَ الْكَافِرِينَ وَأَعَدَّ لَهُمْ سَعِيرًا
“Sesungguhnya Allah melaknat orang-orang yang kafir, dan menyiapkan bagi mereka api yang menyala-nyala (neraka).” (Al-Ahzab: 64).


2. Orang-orang yang menentang kebenaran

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ آمِنُوا بِمَا نَزَّلْنَا مُصَدِّقًا لِمَا مَعَكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَطْمِسَ وُجُوهًا فَنَرُدَّهَا عَلَىٰ أَدْبَارِهَا أَوْ نَلْعَنَهُمْ كَمَا لَعَنَّا أَصْحَابَ السَّبْتِ ۚ وَكَانَ أَمْرُ اللَّهِ مَفْعُولًا
“Hai orang-orang yang telah diberi Al-kitab, berimanlah kamu pada apa yang telah Kami turunkan (Al-Qur’an) yang membenarkan Kitab yang ada pada kamu sebelum Kami merubah wajahmu, lalu Kami laknat mereka sebagaimana Kami telah melaknat orang-orang (yang berbuat maksiat) pada hari Sabtu, dan ketetapan Allah pasti berlaku.” (Al-Nisa’: 47)

أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ أُوتُوا نَصِيبًا مِنَ الْكِتَابِ يُؤْمِنُونَ بِالْجِبْتِ وَالطَّاغُوتِ وَيَقُولُونَ لِلَّذِينَ كَفَرُوا هَٰؤُلَاءِ أَهْدَىٰ مِنَ الَّذِينَ آمَنُوا سَبِيلًا

“Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang diberi bahagian dari Al-Kitab? Mereka mempercayai Jibt dan Thaghut, dan mengatakan kepada orang-orang kafir (musyrik Mekkah), bahwa mereka itu lebih benar jalannya dari orang-orang yang beriman.

أُولَٰئِكَ الَّذِينَ لَعَنَهُمُ اللَّهُ ۖ وَمَنْ يَلْعَنِ اللَّهُ فَلَنْ تَجِدَ لَهُ نَصِيرًا
Mereka itulah orang-orang yang dilaknat oleh Allah. Barangsiapa yang dilaknat oleh Allah, niscaya kamu kamu tidak akan mendapat penolong baginya.” (An-Nisa’: 51-52).

3. Para pemimpin dan pembesar yang menyesatkan

يَوْمَ تُقَلَّبُ وُجُوهُهُمْ فِي النَّارِ يَقُولُونَ يَا لَيْتَنَا أَطَعْنَا اللَّهَ وَأَطَعْنَا الرَّسُولَا
“Pada hari ketika wajah mereka dibolak-balikkan di dalam neraka, mereka berkata: sekiranya kami mentaati Allah dan Rasul-Nya. 

وَقَالُوا رَبَّنَا إِنَّا أَطَعْنَا سَادَتَنَا وَكُبَرَاءَنَا فَأَضَلُّونَا السَّبِيلَا
Dan mereka berkata: Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah mentaati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan yang benar. 

رَبَّنَا آتِهِمْ ضِعْفَيْنِ مِنَ الْعَذَابِ وَالْعَنْهُمْ لَعْنًا كَبِيرًا
Ya Tuhan kami, timpakan kepada mereka azab dua kali lipat dan laknatlah mereka dengan laknat yang besar.” (Al-Ahzab: 66-68)

4. Orang-orang yang memutuskan silaturrahim, dan orang-orang yang murtad

فَهَلْ عَسَيْتُمْ إِنْ تَوَلَّيْتُمْ أَنْ تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ وَتُقَطِّعُوا أَرْحَامَكُمْ

“Apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan memutuskan silaturrahim? 

أُولَٰئِكَ الَّذِينَ لَعَنَهُمُ اللَّهُ فَأَصَمَّهُمْ وَأَعْمَىٰ أَبْصَارَهُمْ
Mereka itulah orang-orang yang dilaknat oleh Allah dan ditulikan telingan mereka serta dibutakan-Nya penglihatan mereka.” (Muhammad: 22-23)

5. Orang-orang yang menentang undang-undang Ilahiyah dan menyimpan kebenaran.

إِنَّ الَّذِينَ يَكْتُمُونَ مَا أَنْزَلْنَا مِنَ الْبَيِّنَاتِ وَالْهُدَىٰ مِنْ بَعْدِ مَا بَيَّنَّاهُ لِلنَّاسِ فِي الْكِتَابِ ۙ أُولَٰئِكَ يَلْعَنُهُمُ اللَّهُ وَيَلْعَنُهُمُ اللَّاعِنُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang menyimpan apa yang Kami turunkan berupa keterangan-keterangan dan petunjuk, setelah Kami menerangkannyakepada manusia dalam Al-Kitab, mereka itu dilaknat oleh Allah dan dilaknat oleh semua makhluk yang dapat melaknat. 

إِلَّا الَّذِينَ تَابُوا وَأَصْلَحُوا وَبَيَّنُوا فَأُولَٰئِكَ أَتُوبُ عَلَيْهِمْ ۚ وَأَنَا التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
Kecuali mereka yangtelah bertaubat dan melakukan perbaikan dan menerangkan kebenaran, mereka itu Akulah Yang Maha menerima taubat lagi Maha Penyayang.” (Al-Baqarah: 159-160)

6. Para pemimpin kekufuran dan pelaku kerusakan di muka bumi

وَالَّذِينَ يَنْقُضُونَ عَهْدَ اللَّهِ مِنْ بَعْدِ مِيثَاقِهِ وَيَقْطَعُونَ مَا أَمَرَ اللَّهُ بِهِ أَنْ يُوصَلَ وَيُفْسِدُونَ فِي الْأَرْضِ ۙ أُولَٰئِكَ لَهُمُ اللَّعْنَةُ وَلَهُمْ سُوءُ الدَّارِ
“Orang-orang yang merusak janji Allah setelah diikrarkan dengan teguh dan memutuskan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan dan mengadakan kerusakan di muka bumi, orang-orang itulah yang mendapat laknat dan lagi mereka yang memperoleh kediaman yang buruk (Jahannam).” (Ar’d: 25).

7. Orang-orang munafik yang menyakiti Rasulullah saw

إِنَّ الَّذِينَ يُؤْذُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ لَعَنَهُمُ اللَّهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَأَعَدَّ لَهُمْ عَذَابًا مُهِينًا
“Sesungguhnya orang-orang yang menyakiti Allah dan Rasul-Nya, Allahakan melaknatnya di dunia dan di akhirat, dan menyediakan baginya siksa yang menghinakan.” (Al-Ahzab: 57)

لَئِنْ لَمْ يَنْتَهِ الْمُنَافِقُونَ وَالَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ وَالْمُرْجِفُونَ فِي الْمَدِينَةِ لَنُغْرِيَنَّكَ بِهِمْ ثُمَّ لَا يُجَاوِرُونَكَ فِيهَا إِلَّا قَلِيلًا
“Sesungguhnya jika tidak berhenti orang-orang munafik, orang-orang yang berpenyakit dalam hatinya dan orang-orang yang menyebarkan kabar bohong di Madinah (dari penyakitimu), niscaya Kami perintahkan kamu untuk memerangi mereka, kemudian mereka tidak menjadi tetanggamu melainkan dalam waktu yang sebentar, dalam keadaan terlaknat. 

مَلْعُونِينَ ۖ أَيْنَمَا ثُقِفُوا أُخِذُوا وَقُتِّلُوا تَقْتِيلًا
Dimana
saja mereka jumpai, mereka ditangkap dan dibunuh dengan sehebat-sehebatnya.” (Al-Ahzab: 60-61)

وَعَدَ اللَّهُ الْمُنَافِقِينَ وَالْمُنَافِقَاتِ وَالْكُفَّارَ نَارَ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا ۚ هِيَ حَسْبُهُمْ ۚ وَلَعَنَهُمُ اللَّهُ ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ مُقِيمٌ
“Allah mengancam orang-orang munafik laki dan perempuan dan orang-orang kafir dengan neraka Jahannam. Mereka kekal di dalamnya. Cukuplah neraka itu bagi mereka; dan Allah melaknat mereka. Bagi mereka azab yang abadi.” (At-Taubah: 68).

8. Orang-orang yang zalim

وَنَادَىٰ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ أَصْحَابَ النَّارِ أَنْ قَدْ وَجَدْنَا مَا وَعَدَنَا رَبُّنَا حَقًّا فَهَلْ وَجَدْتُمْ مَا وَعَدَ رَبُّكُمْ حَقًّا ۖ قَالُوا نَعَمْ ۚ فَأَذَّنَ مُؤَذِّنٌ بَيْنَهُمْ أَنْ لَعْنَةُ اللَّهِ عَلَى الظَّالِمِينَ
“Penghuni-penghuni surga berseru kepada penghuni-penghuni neraka: Sesungguhnya kami dengan sebenarnya telah memperoleh apa yang dijanjikan kami oleh Tuhan kami. Maka apakah kamu telah memperoleh dengan yang sebenarnya apa yang dijanjikan kepadamu oleh Tuhanmu? Mereka penghuni neraka menjawab: Betul. Kemudian seorang penyeru (malaikat) mengumumkan di antara kedua golongan itu: Laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang zalim.” (Al-A’raf: 44)

أُولَٰئِكَ جَزَاؤُهُمْ أَنَّ عَلَيْهِمْ لَعْنَةَ اللَّهِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ

“Mereka itu (orang-orang yang zalim) balasannya: Sesungghnya atas mereka laknat Allah ditimpakan, demikian juga laknat malaikat dan semua manusia.” (li-Imran: 87).

9. Orang-orang yang membunuh orang mukmin

وَمَنْ يَقْتُلْ مُؤْمِنًا مُتَعَمِّدًا فَجَزَاؤُهُ جَهَنَّمُ خَالِدًا فِيهَا وَغَضِبَ اللَّهُ عَلَيْهِ وَلَعَنَهُ وَأَعَدَّ لَهُ عَذَابًا عَظِيمًا
“Barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka balasannya adalah Jahannam, kekal di dalamnya, Allah murka dan melaknatnya, dan menyiapkan baginya azab yang besar.” (An-Nisa’: 93).

10. Iblis. (Al-Hijr/15: 35; Shaad: 78)

وَإِنَّ عَلَيْكَ اللَّعْنَةَ إِلَىٰ يَوْمِ الدِّينِ
“Sesungguhnya atasmu (Iblis) laknat sampai hari kiamat.” (Al-Hijr/15: 35)
وَإِنَّ عَلَيْكَ لَعْنَتِي إِلَىٰ يَوْمِ الدِّينِ
Sod 78

11. Orang-orang yang menuduh berzina terhadap perempuan yang baik-baik dan suci

إِنَّ الَّذِينَ يَرْمُونَ الْمُحْصَنَاتِ الْغَافِلَاتِ الْمُؤْمِنَاتِ لُعِنُوا فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ
“Sesungguhnya orang-orang yang menuduh wanita-wanita baik-baik dan beriman (berbuat zina), mereka dilaknat di dunia dan di akhirat, dan bagi mereka azab yang besar.” (An-Nur: 23)

12. Orang-orang yang menyalahi pemimpin yang soleh

وَأُتْبِعُوا فِي هَٰذِهِ الدُّنْيَا لَعْنَةً وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ ۗ أَلَا إِنَّ عَادًا كَفَرُوا رَبَّهُمْ ۗ أَلَا بُعْدًا لِعَادٍ قَوْمِ هُودٍ
“Mereka selalu diikuti laknat di dunia dan hari kiamat. Ingatlah, sesungguhnya kaum ‘Ad itu kafir kepada Tuhan mereka. Ingatlah, kebinasaanlah bagi kaum ‘Ad yaitu kaum Hud.” (Hud: 60).

ذَٰلِكَ مِنْ أَنْبَاءِ الْقُرَىٰ نَقُصُّهُ عَلَيْكَ ۖ مِنْهَا قَائِمٌ وَحَصِيدٌ
“Itu adalah sebagian dari berita-berita negeri (yang dibinasakan) yang Kami ceritakan kepadamu (Mhammad); di antara negeri-negeri itu ada yang masih kedapatan bekas-bekasnya dan ada pula yang telah musnah.” (Hud: 100).

Orang-orang yang dilaknat di dalam hadis Rasulullah saw:

Rasulullah saw bersabda: 
“Ada lima orang yang dimohonkan laknat atas mereka dan semua nabi mengaminkannya: 
(1) Orang yang menambah kitab Allah dan meninggalkan sunnahku, (2) orang yang mendustakan takdir Allah, 
(3) orang yang mengatakan halal atas nama keluargaku apa yang diharamkan oleh Allah, 
(4) orang yang mementingkan dirinya dalam harta rampasan perang yang dihalalkan baginya, 
(5) orang yang mengajak berbuat baik sementara dirinya meninggalkannya atau melarang orang lain berbuat dosa sementara dirinya melakukannya.” (Al-Wasail11: 271).


Khamis, Mei 25, 2017

Kisah Firaun

FIR'AUN

Ustaz : "Kalau kita hidup zaman Firaun agak-agak kita jadi pengikut Firaun ke, atau pengikut Nabi Musa?"

Jemaah : "Tentulah Nabi Musa."

Ustaz : "Yakin?"

Jemaah : "Yakinnnnn"

Ustaz : "Tapi yang membangunkan Mesir, Firaun. Yang bina piramid, Firaun. Yang terKAYA, Firaun. Yang ada kuasa tentera, bala tentera dan pengikut yang ramai, Firaun. Yang boleh beri PERLINDUNGAN Firaun. Yang MAHA Berkuasa Firaun

Yang boleh sediakan MAKANAN MINUMAN, Firaun. Yang boleh sediakan HIBURAN, Firaun. Yang buat shopping complex, Firaun. Musa cuma pengembala kambing je. Cakap pun tak fasih. Senjata dia pun cuma sebatang tongkat. Masih yakin?"

Jemaah : »»dah mula diam««

Ustaz : "Dah la kerja cuma jaga kambing, tau-tau ajak kita redah laut tak guna sampan atau kapal. Yakin ke kita nak ikut Musa ni?"

Dasyat Ustaz ni perli......

Betapa manusia zaman Firaun dan zaman kita TIDAK BANYAK BEZA.

Kita di zaman ini masih lagi lebih percayakan pada harta, kedudukan, duit, pangkat, jawatan dan pengaruh.

Kebenaran kita akan tolak bila terkena orang yang berpengaruh, orang berkuasa dan orang yang kita idolakan.

Sungguh...Fir'aun itu tetap wujud hingga ke akhir zaman...cuma berlainan wajah dan bentuk

Huruf Dalam Al Quran

*Huruf dalam Alquran*

Sejak 1200 tahun silam, ketika dunia blm mengenal KOMPUTER atau alat hitung sejenis, IMAM SYAFI'I telah mampu mendata JUMLAH masing-masing HURUF dalam AL-QURĀN secara detail dan tepat.

Imam Syafi’i dalam kitab Majmu al-Ulum wa Mathli’u an Nujum dan dikutip oleh Imam ibn ‘Arabi dalam mukaddimah al-Futuhuat al-Ilahiyah menyatakan jumlah huruf-huruf dalam Al Qur'an disusun sesuai dgn banyaknya:

o ا Alif  : 48740 huruf,
o ل Lam : 33922 huruf,
o م Mim : 28922 huruf,
o ح Ha ’ : 26925 huruf,
o ي Ya’ : 25717 huruf,
o و Waw : 25506 huruf,
o ن Nun : 17000 huruf,
o لا Lam alif : 14707 huruf,
o ب Ba ’ : 11420 huruf,
o ث Tsa’ : 10480 huruf,
o ف Fa’ : 9813 huruf,
o ع ‘Ain : 9470 huruf,
o ق Qaf : 8099 huruf,
o ك Kaf : 8022 huruf,
o د Dal : 5998 huruf,
o س Sin : 5799 huruf,
o ذ Dzal : 4934 huruf,
o ه Ha : 4138 huruf,
o ج Jim : 3322 huruf,
o ص Shad : 2780 huruf,
o ر Ra ’ : 2206 huruf,
o ش Syin : 2115 huruf,
o ض Dhadl : 1822 huruf,
o ز Zai : 1680 huruf,
o خ Kha ’ : 1503 huruf,
o ت Ta’ : 1404 huruf,
o غ Ghain : 1229 huruf,
o ط Tha’ : 1204 huruf dan terakhir
o ظ Dza’ : 842 huruf.

Jumlah semua huruf dalam al-Quran sebanyak 1⃣.0⃣2⃣7⃣.0⃣0⃣0⃣  (satu juta dua puluh tujuh ribu).

Setiap kali kita khatam Al-Quran, kita telah membaca lebih dari 1 juta huruf.

Jika 1 huruf = 1 kebaikan dan 1 kebaikan = 10 pahala, maka kira-kira 10 juta pahala kita dapatkan.

Mudah-mudahan ini menjadi motivasi kita untuk terus membaca al-Quran dan memahami maknanya ✍🍂🍃
Wallahu a'lam..

Fakta Tentang Al Quran


Nama-nama surah al-Quran yg dinamakan dgn nama para NNabi ada 6: Yunus (10), Hud (11), Yusuf (12), Ibrahim (14), Muhammad (47), dan Nuh (71).
Ayat al-Quran yang boleh membawa kita ke syurga ialah ayat Kursi, iaitu apabila kita membacanya setiap kali selepas solat fardhu.
Tahukah anda Nabi yg diceritakan kisah hidupnya dlm al-Quran dari kecil hingga dewasa dlm 1 surah? Itulah Nabi Yusuf as. di dlm surah Yusuf.
Melihat mashaf (al-Quran) itu ibadah, melihat kaabah itu ibadah, dan melihat wajah kedua ibubapa itu ibadah. (HR Abu Daud)
Aku tinggalkan kamu 2 perkara, kamu tidak akan sesat selagi kamu berpegang dgn kedua2nya, iaitu Al-Qur’an dan sunnahku. (HR Malik bin Anas)
Sesiapa yg membaca surah Yasin pada suatu malam kerana menuntut keredhaan Allah Taala, nescaya dosanya diampunkan. (Hadis sahih Ibnu Hibban)
Sesiapa membaca surah ad-Dukhan di waktu malam maka 70 ribu malaikat memohon ampun untuknya. (Hadis Riwayat Imam at-Tirmidzi)
Ciri2 org yg beriman itu apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat al-Quran, maka akan bertambah imannya. (Rujukan Al-Quran Al-Anfal 8:2)
“Sebaik-baik kamu ialah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR Al-Bukhari)
Surah terpanjang dalam Al-Qur’an adalah surah Al-Baqarah – 286 ayat. Surah terpendek dalam Al-Qur’an adalah surah Al-Kauthar – 3 ayat.
Perkataan Bismillah terdapat pada 113 dari 114 surah, dan 1 tertulis di dalam kandungan surah An-Naml. Jadi, jumlah Bismillah adalah 114. Hanya surah At-Taubah tidak dimulakan dgn Bismillah.
Membaca al-Quran tanpa mashaf mendpt 1000 darjat pahala, membaca al-Quran dgn melihat mashaf mendpt pahala sehingga 2000 darjat. HR Baihaqi.
Nilai bacaan surah al-Fatihah menyamai nilai 2/3 bacaan al-Quran. (HR Ibn. Abbas r.a., kitab al-Musnad)
Perkataan ‘al-yusr’ (kemudahan) disebut 36x dan ‘al-usr’ (kesulitan) disebut 12x. Kemudahan adalah 3x ganda lebih banyak dari kesulitan.
Berapakah jumlah perkataan ‘Muhammad’ dalam Al-Quran?
Sebanyak 4 kali, iaitu dalam :
1) Surah Ali-Imran ayat 144
2) Surah Muhammad ayat 2
3) Surah Al-Fath ayat 29
4) Surah Al-Ahzaab ayat 40.
Berapakah jumlah ayat Sejadah (ayat sujud) dalam Al-Quran?
Sebanyak 15 ayat iaitu :
1) Surah Al-A’raf ayat 206
2) Surah Ar-Rakd ayat 15
3) Surah An-Nahl ayat 49
4) Surah Al-Isra’ ayat 107-109
5) Surah Maryam ayat 58
6) Surah Al-Hajj ayat 18
7) Surah Al-Furqan ayat 60
8) Surah An-Naml ayat 25
9) Surah As-Sajadah ayat 15
10) Surah Fussilat ayat 37 dan 38
11) Surah Sood ayat 24
12) Surah An-Najm ayat 62
13) Surah Al-Insyiqoq ayat 20-21
14) Surah Al-Alaq ayat 19
15) Surah Al-Hajj ayat 77
Apakah ayat yang terpanjang dalam Al-Quran?
Ayat yang terpanjang dikenali sebagai ‘ayat hutang’ iaitu ayat 282 Surah Al-Baqarah.
Berapa kalikah perkataan ‘Al-Quran’ diulang-ulang dalam Al-Quran?
Ia diulang-ulang sebanyak 68 kali
Berapakah jumlah perkataan ‘Injil’ dalam Al-Quran?
Perkataan ‘Injil’ disebut sebanyak 12 kali.
Berapakah jumlah perkataan ‘Taurat’ dalam Al-Quran?
Perkataan ‘Taurat’ disebut sebanyak 18 kali.
Berapakah jumlah perkataan ‘yahudi’ dalam Al-Quran?
Perkataan itu diulangi sebanyak 8 kali dalam Al-Quran
Berapakah jumlah perkataan ‘nasaara’ (nasrani) dalam Al-Quran?
Perkataan tersebut diulangi sebanyak 14 kali dalam Al-Quran.
Berapa kalikah nama Malaikat Jibril disebut dalam Al-Quran?
Sebanyak 3 kali iaitu dalam Surah Al-Baqarah ayat 97 dan 98, dan Surah At-Tahrim ayat 4.
Apakah nama bukit yang ada disebut dalam Al-Quran?
Terdapat 5 jenis bukit iaitu :
1) Bukit Sofa
2) Bukit Marwa
3) Bukit Arofah
4) Bukit Sinai
5) Bukit Judiy.
Apakah jenis warna yang ada disebut dalam Al-Quran?
Terdapat 5 jenis warna yang disebut dalam Al-Quran iaitu :
1) Merah (Al-Ahmar)
2) Kuning (Al-Asfar)
3) Putih (Al-Abyad)
4) Hitam (Al-Aswad)
5) Hijau (Al-Akhdar).
Apakah nama bulan-bulan islam yang ada disebut secara jelas dalam Al-Quran?
2 bulan iaitu nama bulan Ramadhan dan bulan Muharram.