Sabtu, November 25, 2017

10 ORANG YANG ALLAH BENCI

PENDAHULUAN
Berbuat baik terhadap diri sendiri dan sesama makhluk menjadi perkara yang sangat dicintai Allah SWT. Hal inilah yang nantinya menjadi bekal di hari akhir untuk bisa mencapai surga abadi yang dijanjikan. Namun kurangnya pengetahuan dan iman, membuat manusia justru tanpa sadar melakukan hal yang dibenci oleh Allah. Kosongnya ilmu dari dalam diri menyeret hanyut kepada perkara-perkara yang seharusnya senantiasa dihindari.

Ada sepuluh hal yang sangat dibenci Allah SWT dan tidak seharusnya manusia terjerat di dalam perangkap tersebut. Beberapa perkara diantaranya ada yang disadari, namun ada sebagian perkara yang dianggap sebagai kesalahan kecil biasa. Misalnya seperti sifat malas para pemuda,  sifat tentara perang yang takut terhadap lawan, bahkan para ahli ibadah namun menyombongkan ketaatannya juga tidak luput dari kebencian Allah tersebut. Berikut ini 10 hal yang dibenci Allah SWT dan bisa menjadi pengetahuan bagi anda.

📬 1. SIFAT KIKIR PADA ORANG KAYA
Kikir atau kedekut merupakan penyakit hati yang timbul karena manusia terlalu cinta pada harta sehingga tidak mau bersedekah. Hal ini merupakan perkara yang dibenci Allah SWT terlebih jika dilakukan oleh orang kaya.

Firman Allah Ta’ala
اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلَادِ ۖ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطَامًا ۖ وَفِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِنَ اللَّهِ 
وَرِضْوَانٌ ۚ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ

Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu (Al-Hadid Ayat 20)

Harta yang dimiliki seharusnya dimanfaatkan di jalan Allah atau disedekahkan.  Bukan hanya untuk disimpan dan enggan membantu sesama manusia yang memerlukan. Allah SWT memperingatkan umat manusia agar tidak kikir terhadap harta yang telah Dia berikan. Allah juga memberikan  ancaman bagi manusia yang kikir dan bakhil terhadap harta yang mereka miliki seperti dalam surat Ali ‘Imran 180.

وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِينَ يَبْخَلُونَ بِمَا آتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ هُوَ خَيْرًا لَهُمْ ۖ بَلْ هُوَ شَرٌّ لَهُمْ ۖ سَيُطَوَّقُونَ مَا بَخِلُوا بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۗ وَلِلَّهِ مِيرَاثُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۗ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan (Ali Imran 180)
Firman Allah Ta’ala :
فَلَمَّا آتَاهُمْ مِنْ فَضْلِهِ بَخِلُوا بِهِ وَتَوَلَّوْا وَهُمْ مُعْرِضُونَ
Maka setelah Allah memberikan kepada mereka sebahagian dari karunia-Nya, mereka kikir dengan karunia itu, dan berpaling, dan mereka memanglah orang-orang yang selalu membelakangi (kebenaran) at Taubah : 76)

Imam al-Bukhari dan Imam Muslim telah meriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيْهِ إِلاَّ مَلَكَانِ يَنْزِلاَنِ فَيَقُوْلُ أَحَدُهُمَا: اَللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا، وَيَقُوْلُ اْلآخَرُ: اَللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا.
‘Tidak satu hari pun dimana seorang hamba berada padanya kecuali dua Malaikat turun kepadanya. Salah satu di antara keduanya berkata, ‘Ya Allah, berikanlah ganti [1] bagi orang yang berinfak.’ Sedangkan yang lainnya berkata, ‘Ya Allah, hancurkanlah [2]harta orang yang kikir.'” 

Al-Malla ‘Ali al-Qari berkata di dalam syarah hadits ini, “Yang dimaksud dengan ‘kikir’ di sini adalah enggan memberikan kebaikan atau harta bagi yang lainnya.” 

Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah berkata, “Adapun do’a dengan dihancurkan mempunyai makna bahwa harta itu sendiri yang hancur atau pemilik harta tersebut, maksudnya adalah hilangnya kebaikan karena sibuk dengan yang lainnya.”

Para Imam, yaitu Imam Ahmad, Ibnu Hibban, dan al-Hakim meriwayatkan dari Abud Darda’ Radhiyallahu anhu, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

مَا طَلَعَتْ شَمْسٌ قَطُّ إِلاَّ بُعِثَ بِجَنْبَتَيْهَا مَلَكَانِ يُنَادِيَانِ يُسْمِعَانِ أَهْلَ اْلأَرْضِ إِلاَّ الثَّقَلَيْنِ، يَا أَيُّهَا النَّاسُ هَلُمُّوْا إِلَى رَبِّكُمْ فَإِنَّ مَا قَلَّ وَكَفَى خَيْرٌ مِمَّا كَثُرَ وَأَلْهَى وَلاَ آبَتْ شَمْسٌ قَطٌّ إِلاَّ بُعِثَ بِجَنْبَتَيْهَا مَلَكَانِ يُنَادِيَانِ يُسْمِعَانِ أَهْلَ اْلأَرْضِ إِلاَّ الثَّقَلَيْنِ، اَللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا وَأَعْطِ مُمْسِكًا مَالاً تَلَفًا.
“Tidaklah matahari terbit kecuali diutus di dua sisinya dua Malaikat yang berseru. Semua penduduk bumi mendengarkannya kecuali jin dan manusia, mereka berdua berkata, ‘Wahai manusia menghadaplah kalian kepada Rabb kalian, karena yang sedikit dan cukup itu tentu lebih baik daripada yang banyak tetapi dipakai untuk foya-foya, dan tidaklah matahari terbenam kecuali diutus di antara dua sisinya dua Malaikat yang berseru, semua penduduk bumi mendengarkannya kecuali jin dan manusia, mereka berdua berkata: ‘Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak dan hancurkanlah harta orang yang kedekut.’

📬 2. SIFAT TAKABBUR PADA ORANG MISKIN

Takabbur merupakan sikap sombong dan menganggap diri lebih dibanding dengan orang lain. Dalam kes orang miskin yang memiliki sifat takabbur, memang menjadi sebuah penyakit yang sulit dimengertikan. Tidak dapat difahami kenapa sifat ini boleh dimiliki dengan kondisi yang minima harta orang masih boleh menyombongkan diri terhadap orang lain. Padahal orang kaya berharta saja yang memiliki kekayaan dan harta berlimpah tidak boleh menyombongkan diri kepada siapa saja. Sebenarnya hanya Allah SWT yang boleh memiliki sifat ini karena Dia memiliki segalanya.

وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا ۖ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا

“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri” (An-Nisaa’ : 36).

Dalam sebuah hadis Qudsi, Allah berfirman :
أحب ثلاثاً وحبي لثلاث أشد : أحب الغني السحي .. وحبي للفقير السحي أشد.وأحب الفقير المتواضع .. وحبي للغني المتواضع أشد,وأحب الشيخ الطائع .. وحبي للشاب الطائع أشد.

Allah  mencintai tiga perkara  dan sangat mencintai kepada  tiga hal yang lain. Mereka berjumlah enam orang yang Kami bagi menjadi dua kelompok.
1) Aku mencintai orang fakir yang rendah hati, sedangkan  Aku sangat mencintai orang kaya  yang rendah hati, karena ia punya alasan untuk berlaku sombong, tapi ia tetap  rendah hati .
2) Aku mencintai orang kaya yang dermawan, sedangkan Aku lebih mencintai orang miskin yang dermawan.
3) Aku mencintai orang yang sudah tua tapi taat, sedangkan Aku lebih mencintai orang muda yang taat.
Dan Aku membenci tiga perkara dan kebencian-Ku kepada 3 perkara lainnya sangat kuat.
1) Aku benci orang kaya yang sombong tapi Aku lebih benci kepada orang miskin yang sombong.
2) Aku benci orang fakir yang bakhil, tapi Aku lebih benci lagi kepada orang kaya yang bakhil.
3) Aku benci pemuda yang durhaka (ma’siat), tapi Aku lebih benci lagi kepada orang yang sudah tua yang maksiat. (Hadits Qudsi dalam Tafsir al-Sya’rowi )

Abu Hurairah r.a berkata
Bahwa Rasulullah saw bersabda :
“Ada tiga orang yang tidak akan diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat dan mereka tidak akan disucikan Allah , yaitu
– Orang tua renta pezina
– Pemimpin yang berdusta, dan
– Orang miskin yang sombong.”
(HR Muslim)

📭 3. SIFAT RAKUS ALIM ULAMA TERHADAP DUNIA

Kebencian Allah SWT juga tidak luput dari para ulama yang menjadi perantara dalam menyampaikan kebaikan. Namun hanya kepada ulama yang rakus terhadap kehidupan dunia. Ulama sebagai penyeru akhlak hendaknya menyadari bahwa dirinya sentiasa diperhatikan, oleh ramai orang.

Sabda Rasulullah sollahu alaihi wasallam :
مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَطْلُبُ فِيهِ عِلْمًا سَلَكَ اللَّهُ بِهِ طَرِيقًا مِنْ طُرُقِ الْجَنَّةِ وَإِنَّ الْمَلَائِكَةَ لَتَضَعُ أَجْنِحَتَهَا رِضًا لِطَالِبِ الْعِلْمِ وَإِنَّ الْعَالِمَ لَيَسْتَغْفِرُ لَهُ مَنْ فِي السَّمَوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ وَالْحِيتَانُ فِي جَوْفِ الْمَاءِ وَإِنَّ فَضْلَ الْعَالِمِ عَلَى الْعَابِدِ كَفَضْلِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ عَلَى سَائِرِ الْكَوَاكِبِ وَإِنَّ الْعُلَمَاءَ وَرَثَةُ الْأَنْبِيَاءِ وَإِنَّ الْأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوا دِينَارًا وَلَا دِرْهَمًا وَرَّثُوا الْعِلْمَ فَمَنْ أَخَذَهُ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ

"Abu Ad Darda berkata, "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa meniti jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan mempermudahnya jalan ke syurga. Sungguh, para Malaikat merendahkan sayapnya sebagai keridlaan kepada penuntut ilmu. Orang yang berilmu akan dimintakan maaf oleh penduduk langit dan bumi hingga ikan yang ada di dasar laut. Kelebihan serang alim dibanding ahli ibadah seperti keutamaan rembulan pada malam purnama atas seluruh bintang. Para ulama adalah pewaris para nabi, dan para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, mereka hanyalah mewariskan ilmu. Barangsiapa mengambilnya maka ia telah mengambil bagian yang banyak.

Sebagai pewaris para Nabi sudah sepantasnya mereka tidak terlalu berpikir mewariskan dunia pada anak-anaknya namun yang dia pikirkan bagaimana mewariskan ilmu pada generasinya.

Sifat rakus demi dunia ini menyebabkan seorang ulama akan jauh dari perburuan pada akhirat dan melemahkan ummat. Para ulama yang mencintai semua hal yang bersifat dunia akan dipastikan kehilangan karisma dan martabat keulamaannya. Mereka biasa mendapat julukan sebagai ulama dunia atau ulama suu’ yang artinya ulama buruk.

وﻳْﻞٌ ِﻷُﻣَّﺘِﻲْ ﻣِﻦْ ﻋُﻠَﻤَﺎﺀِ ﺍﻟﺴُّﻮْﺀِ ﻳَﺘَّﺨِﺬُﻭْﻥَ ﻫَﺬَﺍ ﺍﻟْﻌِﻠْﻢَ ﺗِﺠَﺎﺭَﺓً ﻳَﺒِﻴْﻌُﻮْﻧَﻬَﺎ ﻣِﻦْ ﺃُﻣَﺮَﺍﺀِ ﺯَﻣَﺎﻧِﻬِﻢْ ﺭِﺑْﺤﺎً ِﻟﻸَﻧْﻔُﺴِﻬِﻢْ ﻻَ ﺃَﺭْﺑَﺢَ ﺍﻟﻠﻪُ ﺗِﺠَﺎﺭَﺗَﻬُﻢْ

“Celakalah bagi ummatku dari ulama buruk yang menjadikan agama ini sebagai komoditas, yang mereka jual pada para penguasa mereka di zamannya demi meraup keuntungan untuk diri mereka sendiri. Allah pasti tidak akan menjadikan bisnis mereka memperoleh keuntungan “ (HR. Hakim).

Sayidina Anas ra juga meriwayatkan:

ﺍﻟْﻌُﻠَﻤَﺎﺀُ ﺃَﻣَﻨَﺎﺀُ ﺍﻟﺮُّﺳُﻞِ ﻣَﺎ ﻟَﻢْ ﻳُﺨَﺎﻟِﻄُﻮْﺍ ﺍﻟﺴُّﻠْﻄَﺎﻥَ ﻭَ ﻳُﺪَﺍﺧِﻠُﻮْﺍ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻓَﺎِﺫَﺍ ﺧَﺎﻟَﻄُﻮْﺍ ﺍﻟﺴُّﻠْﻄَﺎﻥَ ﻭَ ﺩَﺍﺧَﻠُﻮْﺍ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻓَﻘَﺪْ ﺧَﺎﻧُﻮْﺍ ﺍﻟﺮُّﺳُﻞَ ﻓَﺎﺣْﺬَﺭُﻭْﻫُﻢْ ﻭَﻓِﻲْ ﺭِﻭَﺍﻳَﺔٍ ﻟِﻠْﺤَﺎﻛِﻢِ ﻓَﺎﻋْﺘَﺰِﻟُﻮْﻫُﻢْ

Ulama adalah kepercayaan para rasul selama mereka tidak bergaul dengan penguasa dan tidak asyik dengan dunia. Jika mereka bergaul dengan penguasa dan asyik dengan dunia maka mereka telah mengkhianati para rasul. Karena itu, jauhilah mereka. (HR al-Hakim)

ﻗﺎﻝ ﻋﻤﺮ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ: ﺇﻥ ﺃﺧﻮﻑ ﻣﺎ ﺃﺧﺎﻑ ﻋﻠﻰ ﻫﺬﻩ ﺍﻷﻣﺔ ﺍﻟﻤﻨﺎﻓﻖ ﺍﻟﻌﻠﻴﻢ. ﻗﺎﻟﻮﺍ: ﻭﻛﻴﻒ ﻳﻜﻮﻥ ﻣﻨﺎﻓﻘﺎً ﻋﻠﻴﻤﺎً؟ ﻗﺎﻝ : ﻋﻠﻴﻢ ﺍﻟﻠﺴﺎﻥ ﺟﺎﻫﻞ ﺍﻟﻘﻠﺐ ﻭﺍﻟﻌﻤﻞ .

Sayyidina Umar Bin Khoththob ra berkata “Sesungguhnya paling mengkhawatirkannya yang dari umat ini adalah para munafiq yang berilmu”

Para sahabat bertanya “Bagaimana orang munafiq tapi ia alim?” Sayyidina Umar menjawab “Mereka alim dalam lisannya tapi tidak dalam hati dan amaliahnya”

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;
ﻣَﻦْ ﺗَﻌَﻠَّﻢَ ﻋِﻠْﻤًﺎ ﻣِﻤَّﺎ ﻳُﺒْﺘَﻐَﻰ ﺑِﻪِ ﻭَﺟْﻪُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻋَﺰَّ ﻭَﺟَﻞَّ ﻻَ ﻳَﺘَﻌَﻠَّﻤُﻪُ ﺇِﻻَّ ﻟِﻴُﺼِﻴﺐَ ﺑِﻪِ ﻋَﺮَﺿًﺎ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻟَﻢْ ﻳَﺠِﺪْ ﻋَﺮْﻑَ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔِ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ

“Barangsiapa yang mempelajari suatu ilmu (belajar agama) yang seharusnya diharap adalah wajah Allah, tetapi ia mempelajarinya hanyalah untuk mencari harta benda dunia, maka dia tidak akan mendapatkan wangi surga di hari kiamat.” (HR. Abu Daud no. 3664, Ibnu Majah no. 252 dan Ahmad 2: 338)

Rasulullah saw. bersabda:
« ﺃَﻻَ ﺇِﻥَّ ﺷَﺮَّ ﺍﻟﺸَّﺮِّ ﺷِﺮَﺍﺭُ ﺍﻟْﻌُﻠَﻤَﺎﺀِ ﻭَﺇِﻥَّ ﺧَﻴْﺮَ ﺍﻟْﺨَﻴْﺮِ ﺧِﻴَﺎﺭُ ﺍﻟْﻌُﻠَﻤَﺎﺀِ »
Ingatlah, sejelek-jelek keburukan adalah keburukan ulama dan sebaik-baik kebaikan adalah kebaikan ulama. (HR ad-Darimi) .

Abu Hurairah ra. menuturkan hadis:
ﻣَﻦْ ﺃَﻛَﻞَ ﺑِﺎﻟْﻌِﻠْﻢِ ﻃَﻤَﺲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻴْﻨَﻴْﻪِ ( ﺃَﻭْ ﻭَﺟْﻬَﻪُ ﻓﻲِْ ﺭِﻭَﺍﻳَﺔِ ﺍﻟﺪَّﻳْﻠَﻤِﻲْ) ﻭَﻛَﺎﻧَﺖِ ﺍﻟﻨَّﺎﺭُ ﺃَﻭْﻟَﻰ ﺑِﻪِ

Siapa yang makan dengan (memperalat) ilmu, Allah MEMBUTAKAN KEDUA MATANYA (atau wajahnya di dalam riwayat ad-Dailami), dan neraka lebih layak untuknya. (HR Abu Nu‘aim dan ad-Dailami) .

 (حديث موقوف) حَدَّثَنَا حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ خَلِيفَةَ ، قَالَ : حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْحُسَيْنِ ، قَالَ : حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ أَيُّوبَ السَّقَطِيُّ ، قَالَ : حَدَّثَنَا بِشْرُ بْنُ الْوَلِيدِ الْقَاضِي ، قَالَ : أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ دُكَيْنٍ ، قَالَ : أَخْبَرَنَا جَعْفَرُ بْنُ مُحَمَّدٍ ، عَنْ أَبِيهِ ، عَنْ جَدِّهِ ، قَالَ : قَالَ عَلِيُّ بْنُ أَبِي طَالِبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ : " 

يُوشِكُ أَنْ يَأْتِيَ عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ لا يَبْقَى مِنَ الإِسْلامِ إِلا اسْمُهُ , وَلا يَبْقَى مِنَ الْقُرْآنِ إِلا رَسْمُهُ , مَسَاجِدُهُمْ يَوْمَئِذٍ عَامِرَةٌ , وَهِيَ خَرَابٌ مِنَ الْهُدَى , عُلَمَاؤُهُمْ شَرُّ مَنْ تَحْتَ أَدِيمِ السَّمَاءِ , مِنْ عِنْدِهِمْ تَخْرُجُ الْفِتْنَةُ , وَفِيهِمْ تَعُودُ

Akan datang pada manusia satu zaman,dikala itu islam tidak tinggal melainkan namanya, dan al-qur’an tidak tinggal melainkan tulisannya, masjid-masjidnya bagus namun kosong dari petunjuk,ulama-ulamanya termasuk manusia paling jelek yang berada di bawah naungan langit, karena dari mereka timbul fitnah dan akan kembali kepadanya (Riwayat Baihaqi dari Ali)


📭 4. SEDIKIT SIFAT MALU PADA PEREMPUAN

Definisi malu menurut ulama, seperti Al Junaid menyatakan, ”Karena melihat berbagai macam karunia dan melihat keterbatasan diri sendiri, maka di antara keduanya muncul suatu keadaan yang disebut malu. Hakikatnya adalah akhlak yang mendorong untuk meninggalkan keburukan dan mencegah pengabaian dalam memenuhi hak Allah swt.” – dari kitab Madarijus Salikin karya Ibnu Qayyim Al Jauziyah.

Secara fitrah wanita perlu memiliki perasaan malu yang luar biasa. Hal ini akan tercermin dari cara mereka berbicara, memandang, serta kelembutan-kelembutan yang terefleksi dari perilaku mereka yang senantiasa berhiaskan rasa malu.

Maka bagi wanita yang sedikit rasa malunya, maka Allah SWT akan membencinya. Misalnya tiada rasa malu memperlihatkan auratnya di hadapan lelaki yang bukan mahramnya. Malu adalah mahkota seorang wanita, dan kehilangan rasa malu sama dengan kehilangan mahkotanya. Maka jangan hairan jika Allah murka karena maksiat mereka.
Sabda Baginda sollahu alaihi wasallam :

عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - مَرَّ عَلَى رَجُلٍ مِنَ الأَنْصَارِ وَهُوَ يَعِظُ أَخَاهُ فِى الْحَيَاءِ ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - دَعْهُ فَإِنَّ الْحَيَاءَ مِنَ الإِيمَانِ

Dari Salim bin Abdullah, dari ayahnya, ia berkata, "Rasulullah SAW lewat di hadapan seorang Ansar yang sedang mencela saudaranya karena saudaranya pemalu. Maka Rasulullah SAW bersabda, 'Biarkan dia! Sesungguhnya malu itu sebagian dari iman.'"
Dari Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah bersabda: “Dan rasa malu adalah sebagian dari iman.” (HR. Muttafaq ‘alaih)

عَنْ أَبِي مَسْعُوْدٍ عُقْبَةَ بِنْ عَمْرٍو الأَنْصَارِي الْبَدْرِي رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنَّ مِمَّا أَدْرَكَ النَّاسُ مِنْ كَلاَمِ النُّبُوَّةِ الأُوْلَى، إِذَا لَمْ تَسْتَحِ فَاصْنَعْ مَا شِئْتَ

Dari Abu Mas’ud Al-Badri r.a berkata bahwa Rasul bersabda: “Sesungguhnya diantara kata-kata kenabian terdahulu yang masih teringat oleh masyarakat adalah: ‘Jika kamu sudah tidak memiliki rasa malu maka kamu akan berbuat semaumu’.” (HR. Al-Bukhari)

الْحَيَاءُ لَا يَأْتِي إِلَّا بِخَيْرٍ

Dari Imran bin Husain r.a berkata bahwa Rasulullah bersabda: “Rasa malu itu semuanya baik.” (HR. Muslim)

Ada tiga jenis sifat malu, iaitu:

1. Malu yang bersifat fitrah. Misalnya, malu yang dialami saat melihat gambar seronok, atau wajah yang memerah karena malu mendengar ucapan jorok.

2. Malu yang bersumber dari iman. Misalnya, seorang muslim menghindari berbuat maksiat karena malu atas muraqabatullah (pantauan Allah).

3. Malu yang muncul dari dalam jiwa. Misalnya, perasaan yang menganggap tidak malu seperti telanjang di hadapan orang banyak.

Karena itu, beruntunglah orang yang punya rasa malu. Kata Ali bin Abi Thalib, “Orang yang menjadikan sifat malu sebagai pakaiannya, niscaya orang-orang tidak akan melihat aib dan cela pada dirinya.”
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم:
الإيمان بضع وسبعون أو بضع وستون شعبة، فأفضلها قول لا إله إلا الله وأدناها إماطة الأذى عن الطريق، والحياء شعبة من الإيمان


Bahkan, Rasulullah saw. menjadikan sifat malu sebagai bagian dari cabang iman. Abu Hurairah r.a. berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Iman memiliki 70 atau 60 cabang. Paling utama adalah ucapan ‘Laa ilaaha illallah’, dan yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan di jalan. Dan sifat malu adalah cabang dari keimanan.” (HR. Muslim dalam Kitab Iman, hadits nomor 51)

.... bersambung

11 Sebaik-baik Manusia

SIAPAKAH SEBAIK-BAIK MANUSIA?

Terdapat 11 golongan "sebaik-baik manusia " menurut hadis sahih.

1. RASULULLAH SAW bersabda:
( *خيركم من تعلم القرآن وعلمه* )
صحيح البخاري 5027
_*"Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al Qur'an dan mengajarkannya."*_
_(HR. Bukhari 5027 )_

2. RASULULLAH SAW bersabda:
( *خياركم أحاسنكم أخلاقا* )
صحيح البخاري6035
_*"Sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik akhlaknya "*_
_(HR. Bukhari 6035)_

3. RASULULLAH SAW bersabda:
( *خيركم أحسنكم قضاء* )
أي عند رد القرض .
صحيح البخاري رقم 2305
_*"Sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik dalam membayar* (mengembalikan hutang)_
_(HR. Bukhari 2305)_

4. RASULULLAH SAW bersabda:
( *خيركم من يُرجى خيره ويُؤمٓن شره* )
صحيح الترمذي / 2263
_*"Sebaik-baik kalian adalah orang yang paling boleh diharapkan kebaikannya dan aman dari keburukannya "*_
_(HR. Tirmidzi 2263)_

5. RASULULLAH SAW bersabda:
( *خيركم خيركم لأهله* )
صحيح ابن حبان / 4177
_*"Sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik terhadap istrinya"*_
_(HR. Ibnu Hibban : 4177)_

6. RASULULLAH SAW bersabda:
( *خيركم من أطعم الطعام وردَّ السلام* )
صحيح الجامع / 3318
_*"Sebaik-baik kalian adalah orang yang memberi makan* (kepada orang lain) *dan menjawab salam"*_
_(Shahih Al Jami' 3318)_

7. RASULULLAH SAW bersabda:
( *خياركم ألينُكم مناكب في الصلاة* )
الترغيب والترهيب 234/1
أي: يفسح لمن يدخل الصف في الصلاة .
_*"Sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik dalam meluaskan tempat* ( bagi orang masuk dalam saf) *dalam solat."*_
_(Targhib wa Tarhib 1/234)_

8. RASULULLAH SAW bersabda:
( *خير الناس من طال عمره وحسن عمله* )
صحيح الجامع 3297
_*"Sebaik-baik manusia adalah orang yang panjang umurnya dan baik amal perbuatannya."*_
_(Shahih al Jami' 3297)_

9. RASULULLAH SAW bersabda:
( *خير الناس أنفعهم للناس* )
صحيح الجامع 3289
_*"Sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi orang lain."*_
_(Shahih al Jami' 3289)_

10. RASULULLAH SAW bersabda:
( *خير الأصحاب عند الله خيركم لصاحبه، وخير الجيران عند الله خيركم لجاره* )
صحيح الأدب المفرد/84
_*"Sebaik-baik sahabat di sisi Allah adalah orang yang paling baik terhadap sahabatnya. Sebaik-baik tetangga di sisi Allah adalah orang yang paling baik terhadap tetangganya"*_
_(Shahih Adabul Mufrod : 84)_

11. RASULULLAH SAW bersabda:
( *خير النَّاس ذو القلب المَخْمُوم واللِّسان الصَّادق* ) قالوا : صدوق اللسان نعرفه ، فما مخموم القلب ؟ قال :
( *هو النقي ، التقي ، لا إثم عليه ، ولا بغي ، ولا غل ، ولا حسد* ) .
صحيح الجامع / 3291
_*"Sebaik-baik manusia adalah orang yang memiliki hati yang makhmum dan lisan yang jujur."*_
Para sahabat bertanya : _Lisan yang jujur kami faham, maka apa yang dimaksud dengan hati yang makhmum?_
Baginda bersabda : _*"orang yang memiliki hati bersih dan bertakwa, tidak ada dosa, tidak berbuat zalim, serta tidak ada kebencian dan hasad"*_
_(Shahih al Jami' 3201)_

*جعلني الله واياكم من خير الناس*
_Semoga Allah Ta'ala menjadikan kita semua sebagai orang yang terbaik, amin...._ 🕌

اللهم صل على محمد وآل محمد*

Rabu, November 22, 2017

10 Di Jamin Masuk Neraka

10 orang yang sudah dijamin masuk neraka...

1. Abu Lahab Abu Lahab
Namanya Abdu ‘Uzza bin Abdul Muthalib, ia termasuk paman Nabi Muhammad saw. Ia di namakan Abu Lahab karenia wajahnya yang selalu menyala-nyala. Siapa yang tidak kenal dengan Abu Lahab? Setiap muslim, tentu akrab dengan nama ini. Dia terkenal bukan karena kebaikannya, melainkan karena kebenciannya yang sangat mendalam kepada Junjungan kita Rasulullah SAW dan ajaran yang dibawanya, Islam. Bahkan, secara spesial, Abu Lahab dan Istrinya tercantum di dalam Al-Qur`an sejak permulaan islam disebarkan di tanah suci Mekkah.
Allah SWT mengabadikan di dalam Surat Al-Lahab. Dalam surat Al-Lahab allah Subhanahu wa ta'alaa berfirman:
تَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَبٍ وَتَبَّ (1) مَا أَغْنَى عَنْهُ مَالُهُ وَمَا كَسَبَ (2) سَيَصْلَى نَارًا ذَاتَ لَهَبٍ (3) وَامْرَأَتُهُ حَمَّالَةَ الْحَطَبِ (4) فِي جِيدِهَا حَبْل مِنْ مَسَدٍ (5) 1.

"Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa 2. Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan 3. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak 4. Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar 5. Yang di lehernya ada tali dari sabut (QS al-Lahab [111]: 1-5).

2. Isteri Abu Lahab
 Seriawan: Sedangkan Istri Abu Lahab bernama Ummu Jamil. Kedua Insan itu (Semua istri Abu Lahab dan istrinya) telah dinash/dicap oleh Allah sebagai orang yang celaka di dunia dan di akhirat, kedua insan telah mengalami kegagalan hidup di dunia dan kerugian besar di akhirat, Abu Lahab dan Istrinya dicap oleh Allah sebagai penghuni neraka. Kedua insan itu (Abu Lahab dan Istrinya) adalah termasuk orang yang paling menyakiti Rasulullah dan terhadap dakwah yang beliau bawa. Abu Lahab adalah penghalang dakwah Islamiyah, sedangkan istrinya adalah penyebar fitnah. Sesuai firman Allah SWT pada surat Al-Lahab diatas Ummu Jamil juga dipastikan masuk neraka. naudzubillahimindzalik.

Kisah Ummu Jamil
Utbah dan Utaibah adalah menantu Rasulullah. Utbah menikah dengan Ruqayyah, sedangkan utaibah menikah dengan Ummu Qulsum.
Sedangkan Abu Lahab adalah paman Nabi, ia adalah saudara dari Abu Thalib.
Abu Lahab menikah dengan Ummu Jamil, nama asli dari Ummu Jamil Adalah Auraa' binti Harb bin Umayyah.
Ummu jamil adalah saudara perempuan Abu Sufyan, ia dari keluarga kaya dan tokoh besar. Ia disebut dengan Ummu Jamil karena memiliki paras yang cantik.

Abu Lahab menikah dengan Ummu Jamil,nama asli dari Ummu Jamil Adalah Auraa' binti Harb bin Umayyah.
Ummu jamil adalah saudari perempuan Abu Sufyan, ia dari keluarga kaya dan tokoh besar. Ia disebut dengan Ummu Jamil karena memiliki paras yang cantik.
Pasangan yang sempurna secara dunia, cantik dan tampan,sama-sama dari kelurga terpandang dari tokoh Quraish. Tapi sayangnya mereka menjadi  keluarga (satu rumah) yang bersepakat dengan "Dosa".
Karena marahnya Abu Lahab dan Ummu Jamil saat surat Al Lahab diturunkan, mereka mengatakan kepada putra-putranya "Haram kepalaku dan kepalamu sampai engkau ceraikan istrimu."
Maka Utaibah berjanji pada ibunya untuk mengembalikan Ummu Qulsum kepada Rasulullah, bahkan ia setelah mengembalikan putri Rasulullah ia meludahi Rasulullah.
Kemudian Rasulullah berdoa untuk utaibah : "Aku memohon Allah supaya Dia mengirimkan Anjing untuk membunuhmu."
قد ذكرنا القصة بالفتوى رقم: 616، ولفظها عند الحاكم، والبيهقي عَنْ أَبِي نَوْفَلِ بْنِ أَبِي عَقْرَبٍ، عَنْ أَبِيهِ، قَالَ: كَانَ لَهَبُ بْنُ أَبِي لَهَبٍ يَسُبُّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اللَّهُمَّ سَلِّطْ عَلَيْهِ كَلْبَكَ. فَخَرَجَ فِي قَافِلَةٍ يُرِيدُ الشَّامَ، فَنَزَلَ مَنْزِلًا، فَقَالَ: إِنِّي أَخَافُ دَعْوَةَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالُوا لَهُ: كَلَّا ، فَحَطُّوا مَتَاعَهُمْ حَوْلَهُ، وَقَعَدُوا يَحْرُسُونَهُ، فَجَاءَ الْأَسَدُ فَانْتَزَعَهُ، فَذَهَبَ بِهِ. قال الحاكم: صَحِيحُ الْإِسْنَادِ وَلَمْ يُخَرِّجَاهُ، وحسنه الحافظ في الفتح.

Dan dalam perjalanan dagang ke syam Utaibah diserang dan dimakan oleh singa.
Peristiwa ini ternyata menjadi jalan kemuliaan bagi kedua putri Rasulullah, karena pada akhirnya kedua putri Rasulullah menikah dengan Utsman bin Affan Radhiyallahu 'Anhu.

3. Fir’aun
  Seriawan: Fir’aun artinya raja, yang dimaksud adalah raja-raja yang memerintah di negeri Mesir zaman dahulu, dan Fir’aun yang memerintah dan berkuasa pada masa Nabi Musa as. (Mungkin Rames II, memerintah tahun 1250 sebelum Masehi, Kata-kata Fir’aun banyak disebutkan dalam Al-Qur’an.
Fir’aun adalah termasuk orang dari sekian banyak orang atau hamba Allah yang dinash dan dicap sebagai penghuni neraka. Ia sampai dinash oleh sebagai penghuni neraka, karena sikap kesombongannya di muka bumi Allah ini, tidak hanya berlaku sombong di hadapan sesama manusia juga kesombongannya terhadap Allah yang menciptakan dunia beserta isinya ini. Ia juga menentang dan melawan serta menolak ajaran-ajaran (dakwah Islamiyah) yang di bawa oleh Nabi Musa as, sebagai utusan Allah. Ia tidak mau mengakui adanya Tuhan Musa (Yakni Allah SWT), malah ia mengakui dan menyatakan bahwa dirinyalah yang harus dianggap Tuhan. Allah Ta’ala berfirman dalam Al-quran:
 Al-Qasas Ayat 38
وَقَالَ فِرْعَوْنُ يَا أَيُّهَا الْمَلَأُ مَا عَلِمْتُ لَكُمْ مِنْ إِلَٰهٍ غَيْرِي فَأَوْقِدْ لِي يَا هَامَانُ عَلَى الطِّينِ فَاجْعَلْ لِي صَرْحًا لَعَلِّي أَطَّلِعُ إِلَىٰ إِلَٰهِ مُوسَىٰ وَإِنِّي لَأَظُنُّهُ مِنَ الْكَاذِبِينَ
38. Dan berkata Fir'aun: "Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui tuhan bagimu selain aku. Maka bakarlah hai Haman untukku tanah liat kemudian buatkanlah untukku bangunan yang tinggi supaya aku dapat naik melihat Tuhan Musa, dan sesungguhnya aku benar-benar yakin bahwa dia termasuk orang-orang pendusta".
Surat Al-Qasas Ayat 39
وَاسْتَكْبَرَ هُوَ وَجُنُودُهُ فِي الْأَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَظَنُّوا أَنَّهُمْ إِلَيْنَا لَا يُرْجَعُونَ
39. dan berlaku angkuhlah Fir'aun dan bala tentaranya di bumi (Mesir) tanpa alasan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka tidak akan dikembalikan kepada Kami.
Surat Al-Qasas Ayat 40
فَأَخَذْنَاهُ وَجُنُودَهُ فَنَبَذْنَاهُمْ فِي الْيَمِّ ۖ فَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الظَّالِمِينَ
40. Maka Kami hukumlah Fir'aun dan bala tentaranya, lalu Kami lemparkan mereka ke dalam laut. Maka lihatlah bagaimana akibat orang-orang yang zalim
Al-Qasas Ayat 41
وَجَعَلْنَاهُمْ أَئِمَّةً يَدْعُونَ إِلَى النَّارِ ۖ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ لَا يُنْصَرُونَ
41. Dan Kami jadikan mereka pemimpin-pemimpin yang menyeru (manusia) ke neraka dan pada hari kiamat mereka tidak akan ditolong.
Surat Al-Qasas Ayat 42
وَأَتْبَعْنَاهُمْ فِي هَٰذِهِ الدُّنْيَا لَعْنَةً ۖ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ هُمْ مِنَ الْمَقْبُوحِينَ
42. Dan Kami ikutkanlah laknat kepada mereka di dunia ini; dan pada hari kiamat mereka termasuk orang-orang yang dijauhkan (dari rahmat Allah)
Juga terdapat dalam surah  Hud mengenai Firaun :
Hud Ayat 98
يَقْدُمُ قَوْمَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَأَوْرَدَهُمُ النَّارَ ۖ وَبِئْسَ الْوِرْدُ الْمَوْرُودُ
98. Ia berjalan di muka kaumnya di hari kiamat lalu memasukkan mereka ke dalam neraka. Neraka itu seburuk-buruk tempat yang didatangi.


Surat Hud Ayat 99
وَأُتْبِعُوا فِي هَٰذِهِ لَعْنَةً وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ ۚ بِئْسَ الرِّفْدُ الْمَرْفُودُ
99. Dan mereka selalu diikuti dengan kutukan di dunia ini dan (begitu pula) di hari kiamat. La'nat itu seburuk-buruk pemberian yang diberikan.
4. Qarun
 Seriawan: Qarun adalah nama salah seorang yang telah dinash/dicap sebagai penghuni neraka karena sikap kesombongannya dan kebakhilannya. Qarun adalah nama salah seorang anak paman Nabi Musa as, yang dikaruniai oleh Allah kekayaan yang melimpah ruah yang tiada bandingannya. Namun ia tidak mengaku bahwa kekayaan melimpah ruah itu datangnya dari Allah, akan tetapi kekayaan yang melimpah ruah itu diraihnya berkat keuletannya, kepandaiannya dalam berdagang.

 Seriawan: Al-Qur’an menggambarkan bahwa kekayaan Qarun itu tiada tandingannya, kuncinya gudang-gudang saja tidak seorangpun yang kuat memikulnya, karena terlalu banyak. Namun malang bagi Qarun, kekayaannnya yang melimpah ruah itu membuat dirinya sombong, bakhil, kejam serta berbuat dzalim bahkan kufur kepada Allah. Maka dari itulah Qarun termasuk Salah satu orang yang dinash oleh Allah SWT sebagai Penghuni neraka. Kisah tentang kekirian Qarun ini diabadikan Allah dalam Al-Quran, salah satunya pada surat Al-Qashas 81:

 فَخَسَفْنَا بِهِ وَبِدَارِهِ الْأَرْضَ فَمَا كَانَ لَهُ مِن فِئَةٍ يَنصُرُونَهُ مِن دُونِ اللَّهِ وَمَا كَانَ مِنَ المُنتَصِرِينَ -٨١-
"Maka Kami Benamkan dia (Qarun) bersama rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya satu golongan pun yang akan menolongnya selain Allah, dan dia tidak termasuk orang-orang yang dapat membela diri". (Al-Qashas 81).

5. Habil dan Qabil
 Seriawan: Habil dan Qabil adalah putra Nabi Adam as. Kedua putra ini diperintahkan oleh Adam as. (lewat wahyu Allah) untuk mengadakan kurban dari hasil pertaniannya atau peternakannya. Dari hasil persembahan kurbannya itu, Habil diterima kurbannya sedangkan Qabil ditolaknya(tidak diterima kurbannya). Sebab Qabil sewaktu mempersembahkan kurbannya dipilihkan dari barang-barang yang terjelek sedangkan Habil diambilkan dari barang-barang yang baik (Barang-barang pilihan). Sejak itu Qabil menaruh dendam kepada Habil untuk dibunuhnya. Niat dendam si Qabil itu terlaksana.

Al-Ma'idah Ayat 27

۞ وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ ابْنَيْ آدَمَ بِالْحَقِّ إِذْ قَرَّبَا قُرْبَانًا فَتُقُبِّلَ مِنْ أَحَدِهِمَا وَلَمْ يُتَقَبَّلْ مِنَ الْآخَرِ قَالَ لَأَقْتُلَنَّكَ ۖ قَالَ إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللَّهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ

27. Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan korban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil): "Aku pasti membunuhmu!". Berkata Habil: "Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa".

Surat Al-Ma'idah Ayat 28

لَئِنْ بَسَطْتَ إِلَيَّ يَدَكَ لِتَقْتُلَنِي مَا أَنَا بِبَاسِطٍ يَدِيَ إِلَيْكَ لِأَقْتُلَكَ ۖ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ رَبَّ الْعَالَمِينَ

28. "Sungguh kalau kamu menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, aku sekali-kali tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu. Sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan seru sekalian alam".

Surat Al-Ma'idah Ayat 29

إِنِّي أُرِيدُ أَنْ تَبُوءَ بِإِثْمِي وَإِثْمِكَ فَتَكُونَ مِنْ أَصْحَابِ النَّارِ ۚ وَذَٰلِكَ جَزَاءُ الظَّالِمِينَ

29. "Sesungguhnya aku ingin agar kamu kembali dengan (membawa) dosa (membunuh)ku dan dosamu sendiri, maka kamu akan menjadi penghuni neraka, dan yang demikian itulah pembalasan bagi orang-orang yang zalim".

Al-Ma'idah Ayat 31

فَبَعَثَ اللَّهُ غُرَابًا يَبْحَثُ فِي الْأَرْضِ لِيُرِيَهُ كَيْفَ يُوَارِي سَوْءَةَ أَخِيهِ ۚ قَالَ يَا وَيْلَتَا أَعَجَزْتُ أَنْ أَكُونَ مِثْلَ هَٰذَا الْغُرَابِ فَأُوَارِيَ سَوْءَةَ أَخِي ۖ فَأَصْبَحَ مِنَ النَّادِمِينَ

31. Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-gali di bumi untuk memperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana seharusnya menguburkan mayat saudaranya. Berkata Qabil: "Aduhai celaka aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?" Karena itu jadilah dia seorang diantara orang-orang yang menyesal.

Surat Al-Ma'idah Ayat 32

مِنْ أَجْلِ ذَٰلِكَ كَتَبْنَا عَلَىٰ بَنِي إِسْرَائِيلَ أَنَّهُ مَنْ قَتَلَ نَفْسًا بِغَيْرِ نَفْسٍ أَوْ فَسَادٍ فِي الْأَرْضِ فَكَأَنَّمَا قَتَلَ النَّاسَ جَمِيعًا وَمَنْ أَحْيَاهَا فَكَأَنَّمَا أَحْيَا النَّاسَ جَمِيعًا ۚ وَلَقَدْ جَاءَتْهُمْ رُسُلُنَا بِالْبَيِّنَاتِ ثُمَّ إِنَّ كَثِيرًا مِنْهُمْ بَعْدَ ذَٰلِكَ فِي الْأَرْضِ لَمُسْرِفُونَ

32. Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak diantara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi

 Seriawan:Dengan demikian si Qabil telah menanggung du dosa, yaitu dosa pertama ialah dosa membunuh saudaranya sendiri, sedangkan dosa kedua adalah dosanya sendiri dihadapan Allah SWT (tidak mengindahkan perintah Allah, menyalahi larangan Allah SWT). Perbuatan Qabil itu menyebabkan dirinya menjadi penghuni neraka. Kisah Pembunuhan Qabil yang pertama kali di muka bumi ini telah diabadikan dalam Al-Qur’an surat Al-Maidah (5) ayat 27-32.


 Seriawan: Adapun 5 orang lainnya yang dipastikan Al-Quran akan masuk neraka akan admin posting pada artikel part 2. Dibaca terus ya gan dan semoga kisah orang-orang ini menjadi pelajaran berharga bagi kita.

Selasa, November 14, 2017

AGAR DISENANGI ALLAH, MALAIKAT DAN ORANG ISLAM

Daripada Uthman Radiyallah ‘anhu :

عن عثمان رضي الله عنه : مَنْ تركَ الدُّنيا اَحَبَّهُ اللهُ ومَنْ تَرَكَ الذنوبَ اَحَبَّهُ الْملائِكةُ ومَنْ حَسَمَ الطَّمَعَ عَنِ المسلِمِيْنَ اَحَبَّهُ المسلمون
“Sesiapa yang meninggalkan dunia, nescaya disenangi Allah ; Sesiapa yang meninggalkan dosa, tentu disenangi malaikat ; dan sesiapa yang menahan diri tidak tamak terhadap orang-orang muslim, nescaya dia dicintai kaum muslimin”

Maksud meninggalkan dunia (tarkud dunya) daripada maqalah Uthman radiyallahu ‘anhu tersebut adalah tidak rakus mengumpul harta dunia melebihi yang sepatutnya, tetapi mengurangi atau sedikit makan dan minum serta tidak suka dipuji oleh manusia. Orang seperti ini disenangi Allah; kerana tidak riak dan tidak sombong. Orang yang meninggalkan dunia disenangi Allah, kerana tidak riak dan tidak sombong.

Sementara orang yang banyak meninggalkan dosa disenangi malaikat, kerana tidak menjadikan malaikat pencatat amal buruk, penat mencatat kejahatannya.


Manakala orang yang memutuskan kerakusan daripada apa yang dimiliki oleh orang Islam, menjadi disenangi kaum muslimin, kerana tidak menyakitkan hati mereka.

SEPARUH AKAL, ILMU DAN PENGHIDUPAN

Daripada Umar Al Khattab Radiyallahu ‘anhu :

“Kasih sayang yang sebaik-baiknya terhadap manusia adalah setengah akal; pertanyaan yang baik setengah ilmu; dan pengaturan yang baik sebahagian penghidupan.”
عن عمرَ رضي الله عنهُ : حُسنُ التَّوُّدُّدِ إلى الناسِ نصف العَقلِ وحُسنُ السُّؤَالِ نصفُ العِلمِ وحسنُ التَّدبيرِ نصفُ المعِيْشَةِ
Pergaulan yang baik dengan penh cinta kasih terhadap manusia sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat Ibnu Hibban, At Tabarani dan Al Baihaqi, daripada jabir bin Abdullah, bahawa Nabi Muhammad Sollahu ‘alaihi wasallam bersabda :

“Sikap ramah tamah terhadap manusia adalah sedekah.”

Yakinlah, sikap lemah lembut dan ramah-tamah dalam berinteraksi dan dalam pergaulan dengan ucapan mahupun perbuatan akan mendatangkan pahala seperti pahala sedekah.

Di antara kelembutan dan ramah-tamahnya Nabi Muhammad sollahu alaihi wasallam baginda tidak pernah mencela sesuatu makanan, tidak mengherdik pelayan dan tidak pernah memukul seorang wanita.

Al-Mudarah adalah mengecualikan urusan dunia demi urusan kebaikan agama. Sebaliknya adalah menjilat atau mengambil muka (Al-Mudahanah)

{*** Mudahanah dan kaitannya dengan al-wala' wal bara'
Mudahanah artinya berpura-pura, menyerah dan meninggalkan kewajiban amar ma'ruf nahi mungkar serta melalaikan hal tersebut karena tujuan duniawi atau ambisi pribadi. Maka berbaik hati, bermurah hati atau berteman dengan ahli maksiat ketika mereka berada dalam kemaksiatannya, sementara ia tidak melakukan pengingkaran padahal ia mampu kelakukannya maka itulah mudahanah.

Kaitan mudahanah dengan al-wala'wal bara' tampak dari arti dan definisi yang kita paparkan tersebut, yaitu meninggalkan pengingkaran terhadap orang-orang yang bermaksiat padahal ia mampu melaksanakannya. Bahkan sebaliknya ia menyerah kepada mereka dan berpura-pura baik kepada mereka.

Hal ini berarti meninggalkan cinta karena Allah dan permusuhan karena Allah. Bahkan ia semakin memberikan dorongan kepada para pendurhaka dan perusak. Maka orang penjilat atau mudahin seperti ini termasuk dalam firman Allah Subhannahu wa Ta'ala: "Telah dilaknati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan 'Isa putera Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas. Mereka satu sama lain selalu tidak melarang tindakan munkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu. Kamu melihat kebanyakan dari mereka tolong-menolong dengan orang-orang yang kafir (musyrik)." (Al-Ma'idah: 78-80) *****}


Mengajukan pertanyaan dengan baik kepada para ulama, adalah setengah dari ilmu, kerana ilmu dapat dihasilkan dengan menghormati orang yang berilmu (ulama). Sementara sistem pentadbiran yang baik dalam segala urusan dengan mempertimbangkan akibat yang ditimbulkannya adalah sebahagian dari usaha manusia untuk kelangsungan kehidupannya.

TIGA PERKARA TIDAPAT DICAPAI DENGAN TIGA CARA

Daripada Abi Bakar As Siddiq Radiyallahu ‘anhu

“3 perkara tidapat dapat dicapai dengan 3 cara iaitu : Kekayaan tidak akan tercapai dengan lamunan; muda tidak dapat terapai dengan menghitamkan rambut; dan sihat tidak dapat tercapai dengan ubat-ubatan”
ثلاث لا تُدرَكُ بثلاثٍ : الغِنَى بالمُنى والشبابُ بالخِضاب والصحةُ بالأدوية
Kekayaan tidak akan diraih dengan lamunan dan angan-angan sahaja, tetap dengan pembahagian anugerah Allah swt.

Muda tidak akan dapat diperolehi haya dengan menghitamkan rambut dan sejenisnya.


Begitu pula kesihatan tidak boleh diperolehi dengan ubat-ubatan semata-mata, melainkan dengan kesembuhan daripada Allah swt.

Rabu, November 01, 2017

Paderi Iselyus Uda Mimpi Jumpa Rasulullah

Sabda kekasihku Rasulullah....
ورد في [صحيح البخاري] عن أنس رضي الله عنه، أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: "من رآني في المنام فسيراني في اليقظة ولا يتمثل الشيطان بي"،

Barang siapa melihatku dalam mimpi, maka dia benar-benar akan melihatku secara jaga. Sesungguhnya syaitan tidak dapat menjelma sepertiku. (Riwayat Al Bukhari)

Mimpi berjumpa dengan Rasulullah menjadi rebutan oleh setiap orang dan mimpi berjumpa dengan Rasulullah bukan dianugerahkan kepada para ulama’ dan Alim sahaja,anugerah ini juga diberikan kepada orang kebiasaan malah diberikan juga kepada orang kafir.

Seorang paderi yang bernama Iselyus Uda menceritakan bahawa pada Oktober 1980, di antara sedar dan tidur, tangannya ditarik oleh seseorang. Lalu dia menoleh kebelakang dan alangkah terpesonanya dia pabila melihat seorang manusia yang tersangat tampan,berjanggut rapi dan berpakaian serba putih. Lalu dibawanya saya merentasi padang pasir,walaupun cuaca panas terik tapi saya seolah-olah dilindungi awan tebal menyebabkan saya lansung tidak terasa panas. Kemudian saya dibawa ke satu tempat dan di dalamnya kelihatan manusia berpusu-pusu mengelilingi satu bangunan berbentuk kubah hitam.

Kemudian saya dibawa ke satu tempat yang lain,tempat yang lebih teduh(berbumbung). Saya bertanya akan apakah nama tempat ini dan beliau menjawab bahawa inilah Masjid Nabawi.Sebagai seorang paderi,saya kenal akan nama-nama tempat ibadah agama lain kerana inilah yang dijadikan modal ketika berceramah di gereja.Di tengah-tengah bangunan itu,ada gumpalan tanah yang tinggi,lalu saya bertanya apakah itu dan beliau menjawab bahawa itulah kubur Nabi Muhammad,kubur Rasul Umat Islam.Selepas terjaga dari tidurnya,paderi itu(Iselyus Uda) menceritakan mimpinya kepada keluarganya dan tidak lama selepas itu,mereka pun memeluk Islam.

As Syafie Bermimpi Jumpa Rasulullah

Imam As-Syafie berkata, “Aku telah bermimpi melihat Junjungan Nabi s.a.w. tatkala aku berusia 7 tahun. Junjungan Nabi s.a.w. bersabda kepadaku: “Wahai Syafie, adakah engkau tahu siapa aku?” Lalu aku menjawab, “Aku daripadamu dan engkau daripadaku, Ya Rasulullah.” Maka Junjungan Rasulullah s.a.w. pun meletakkan mulut baginda ke mulutku sehingga bercampur air ludahku dengan air ludah baginda, lalu aku mengetahui ilmu-ilmu yang ada di antara langit dan bumi (yakni ibarat bagi terbukanya pintu keilmuan yang luas). Ketika gementar aku, baginda meletakkan tangannya ke dadaku lalu tenanglah zahirku dan terpancarlah ilmu dari batinku.”-Huna Madrasatu Muhammad S.A.W