Selasa, Februari 22, 2011

Tafsir Ayat 29 Surah al Kahfi

Assalamualaikum.
Firman Allah Subhanahu Wata'ala :
وَقُلِ الْحَقُّ مِنْ رَبِّكُمْ فَمَنْ شَاءَ فَلْيُؤْمِنْ وَمَنْ شَاءَ فَلْيَكْفُرْ إِنَّا أَعْتَدْنَا لِلظَّالِمِينَ نَارًا أَحَاطَ بِهِمْ سُرَادِقُهَا وَإِنْ يَسْتَغِيثُوا يُغَاثُوا بِمَاءٍ كَالْمُهْلِ يَشْوِي الْوُجُوهَ بِئْسَ الشَّرَابُ وَسَاءَتْ مُرْتَفَقًا
Dan katakanlah:` Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang-orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghitamkan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling hina.
Huraiannya :
Pada ayat ini Allah SWT memerintahkan lagi kepada Rasul Nya", supaya menegaskan kepada orang-orang kafir itu bahwa kebenaran yang disampaikan kepada mereka itu adalah dari Tuhan semesta alam.
Adalah kewajiban mereka untuk mengikuti kebenaran itu dan mengamalkannya. Manfaat dan kebenaran itu, tentulah kembali kepada mereka yang mengamalkannya. Demikian pula sebaliknya akibat yang buruk dan pengingkaran terhadap kebenaran itu kembali pula kepada mereka yang ingkar.
Maka oleh karena itu barangsiapa yang ingin beriman kepada Nya ingin masuk ke dalam barisan orang-orang yang beriman maka bersegeralah, Jangan sekali-kali memberikan syarat-syarat dan alasan-alasan yang dibuat-buat sebagaimana halnya pembesar-pembesar musyrikin yang memandang rendah terhadap orang-orang mukmin yang fakir tersebut di atas. Sekiranya kebenaran yang dibawa itu, tidak dihiraukan, malah dibuang jauh-jauh, maka itu urusan kamu, silakan lakukan apa yang kamu kehendaki.
Rasulullah saw tidak memperoleh kerugian apa-apa, jika mereka beriman sememangnya itu paling baik dan pilihan yang bijak. Namun mereka bebas menentukan hala tuju hidup mereka, mereka mahukan kekufuran silakan, kalau mereka mahukan keimanaan maka silakan.
Bagi Rasulullah kerja baginda hanyalah menyeru, manakala memasukkan hidayah ke dalam hati seseorang maka itu adalah urusan Allah Subahanahu wata'ala.

Allah SWT berfirman:

إِنْ أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا
Artinya:
Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri. (Q.S. Al Isra': 7)

Tetapi jika manusia itu memilih kekafiran dan membiarkan keimanan, bererti mereka telah melakukan suatu kesilapan besar, yakni mereka telah meletakkan sesuatu tidak pada tempatnya, mereka memilih yang salah. Karena itu kepada mereka, Allah memberikan ancaman yang keras, yaitu akan melemparkan mereka ke dalam neraka. mereka tidak akan terlepas dari neraka itu, karena gejolak api neraka itu mengepung mereka dari segala penjuru, sehingga mereka laksana seorang yang tertutup dalam kurungan. Bilamana dalam neraka itu mereka meminta minum karena dahaga, maka mereka akan diberi air yang panasnya seperti cairan besi yang mendidih yang menghanguskan muka mereka. Sungguh alangkah jelek air yang mereka minum itu. Tidak mungkin air yang mereka minum demikian panasnya itu dapat menyegarkan kerongkongan, dan tidak dapat pula mendinginkan dada yang sedang kepanasan, bahkan lebih menghancurkan diri mereka. Dan neraka yang mereka diami itu adalah tempat yang paling buruk dan penuh dengan siksaan.

Tiada ulasan: