Jumaat, Julai 27, 2018

10 Yang Aku Takut


1. *Yang aku takut:*
Hatiku kian mengeras dan sulit menerima nasihat, namun sangat pandai menasihati.
Allâh Azza wa Jalla berfirman:
فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَهُمُ اللَّهُ مَرَضًا
Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allâh penyakitnya …. [al-Baqarah/2:10]
Hati juga bisa menjadi lunak dan juga bisa menjadi sekeras batu. Allâh Azza wa Jalla berfirman:
ثُمَّ قَسَتْ قُلُوبُكُمْ مِنْ بَعْدِ ذَٰلِكَ فَهِيَ كَالْحِجَارَةِ أَوْ أَشَدُّ قَسْوَةً
Kemudian setelah itu hati kalian menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi [al-Baqarah/2:
2. *Yang aku takut:*
Aku merasa aku paling  benar, sehingga merendahkan kebenaran yang lain.
Dari Abu Hurairah, ia berkata,
يُبْصِرُ أَحَدُكُمْ القَذَاة فِي أَعْيُنِ أَخِيْهِ، وَيَنْسَى الجَذَل- أو الجَذَع – فِي عَيْنِ نَفْسِهِ
“Salah seorang dari kalian dapat melihat kotoran kecil di mata saudaranya tetapi dia lupa akan kayu besar yang ada di matanya.” (HR. Bukhari dalam Adabul Mufrod no. 592, shahih secara mauquf).
Hati-hati pula dengan sifat ujub, yaitu takjub pada diri sendiri. Dalam hadits yang ma’ruf disebutkan,
ثَلَاثٌ مُهْلِكَاتٌ : شُحٌّ مُطَاعٌ وَهَوًى مُتَّبَعٌ وَإِعْجَابُ الْمَرْءِ بِنَفْسِهِ
“Tiga hal yang membawa pada jurang kebinasaan: (1) tamak lagi kikir, (2) mengikuti hawa nafsu (yang selalu mengajak pada kejelekan), dan ujub (takjub pada diri sendiri).” (HR. Abdur Rozaq 11: 304. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan. Lihat Shahihul Jaami’ 3039
3. *Yang aku takut:*
Egoku terlalu tinggi, hingga merasa aku paling baik di antara yang lain.
Harusnya kita melihat contoh Abu Bakr, ia malah berdoa ketika dipuji oleh orang lain.
اللَّهُمَّ أَنْتَ أَعْلَمُ مِنِّى بِنَفْسِى وَأَنَا أَعْلَمُ بِنَفْسِى مِنْهُمْ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِى خَيْرًا مِمَّا يَظُنُّوْنَ وَاغْفِرْ لِى مَا لاَ يَعْلَمُوْنَ وَلاَ تُؤَاخِذْنِى بِمَا يَقُوْلُوْنَ
Allahumma anta a’lamu minni bi nafsiy, wa anaa a’lamu bi nafsii minhum. Allahummaj ‘alniy khoirom mimmaa yazhunnuun, wagh-firliy maa laa ya’lamuun, wa laa tu-akhidzniy bimaa yaquuluun. [Ya Allah, Engkau lebih mengetahui keadaan diriku daripada diriku sendiri dan aku lebih mengetahui keadaan diriku daripada mereka yang memujiku. Ya Allah, jadikanlah diriku lebih baik dari yang mereka sangkakan, ampunilah aku terhadap apa yang mereka tidak ketahui dariku, dan janganlah menyiksaku dengan perkataan mereka] ( Diriwayatkan oleh Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman, 4: 228, no.4876. Lihat Jaami’ul Ahadits, Jalaluddin As Suyuthi, 25: 145, Asy Syamilah)
O
4. *Yang aku takut*:
Aku lupa cermin diri sendiri,namun sibuk berprasangka buruk kepada yang lain.
Daripada Abu Hurairah r. a, bahawasanya Rasullullah SAW telah bersabda, maksudnya:
“Jika ada seseorang berkata: “Orang ramai sekarang ini sudah rosak”, maka orang yang berkata itu sendiri yang paling rosak di antara mereka.” H. R. Muslim
Penerangan Hadis: Iman Nawawi ketika menulis hadis ini dalam kitab Riyadhus Shalihin, beliau memberi penjelasan seperti berikut:
“Larangan semacam di atas itu (larangan berkata orang ramai sudah rosak) adalah untuk orang yang mengucapkan sedemikian dengan tujuan rasa bangga pada diri sendiri (‘ujub) sebab dirinya tidak rosak, dan dengan tujuan merendahkan orang lain dan merasa dirinya lebih mulia daripada mereka. Maka yang demikian ini HARAM”.
5. *Yang aku takut:*
Ilmuku akan membuatku menjadi sombong, memandang rendah dan membeza-beza dengan yang lain.
Kisah Musa & Khaidir
6. *Yang aku takut:*
Lidahku makin lincah membicarakan aib saudaraku, namun lupa dengan aib sendiri yang menggunung.
من ستر مسلما ستره الله يوم القيامة
7. *Yang aku takut*:
Aku hanya hebat dalam berkata, namun buruk dalam bertindak.
8. *Yang aku takut:*
Aku hanya pintar dalam berdakwah, namun sulit untuk mentaatinya.
9. *Yang aku takut:*
Aku hanya cerdas dalam mengkritik, namun lemah dalam memperbetulkan diri sendiri.
10. *Yang aku takut:*
Aku membenci dosa orang lain.
Namun saat aku sendiri buat dosa, aku enggan membencinya.

*Renung-renungkan bersama*

Tiada ulasan: