Daripada Umar Al Khattab Radiyallahu ‘anhu :
“Kasih sayang yang sebaik-baiknya terhadap manusia adalah
setengah akal; pertanyaan yang baik setengah ilmu; dan pengaturan yang baik
sebahagian penghidupan.”
عن عمرَ رضي الله عنهُ : حُسنُ التَّوُّدُّدِ إلى الناسِ نصف العَقلِ وحُسنُ
السُّؤَالِ نصفُ العِلمِ وحسنُ التَّدبيرِ نصفُ المعِيْشَةِ
Pergaulan yang baik dengan penh cinta kasih terhadap
manusia sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat Ibnu Hibban, At Tabarani dan
Al Baihaqi, daripada jabir bin Abdullah, bahawa Nabi Muhammad Sollahu ‘alaihi
wasallam bersabda :
“Sikap ramah tamah terhadap manusia adalah sedekah.”
Yakinlah, sikap lemah lembut dan ramah-tamah dalam
berinteraksi dan dalam pergaulan dengan ucapan mahupun perbuatan akan
mendatangkan pahala seperti pahala sedekah.
Di antara kelembutan dan ramah-tamahnya Nabi Muhammad
sollahu alaihi wasallam baginda tidak pernah mencela sesuatu makanan, tidak
mengherdik pelayan dan tidak pernah memukul seorang wanita.
Al-Mudarah adalah mengecualikan urusan dunia demi urusan
kebaikan agama. Sebaliknya adalah menjilat atau mengambil muka (Al-Mudahanah)
{*** Mudahanah
dan kaitannya dengan al-wala' wal bara'
Mudahanah artinya berpura-pura, menyerah dan meninggalkan
kewajiban amar ma'ruf nahi mungkar serta melalaikan hal tersebut karena tujuan
duniawi atau ambisi pribadi. Maka berbaik hati, bermurah hati atau berteman
dengan ahli maksiat ketika mereka berada dalam kemaksiatannya, sementara ia
tidak melakukan pengingkaran padahal ia mampu kelakukannya maka itulah
mudahanah.
Kaitan mudahanah dengan al-wala'wal bara' tampak dari
arti dan definisi yang kita paparkan tersebut, yaitu meninggalkan pengingkaran
terhadap orang-orang yang bermaksiat padahal ia mampu melaksanakannya. Bahkan
sebaliknya ia menyerah kepada mereka dan berpura-pura baik kepada mereka.
Hal ini berarti meninggalkan cinta karena Allah dan
permusuhan karena Allah. Bahkan ia semakin memberikan dorongan kepada para
pendurhaka dan perusak. Maka orang penjilat atau mudahin seperti ini termasuk
dalam firman Allah Subhannahu wa Ta'ala: "Telah dilaknati orang-orang
kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan 'Isa putera Maryam. Yang demikian
itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas. Mereka satu sama
lain selalu tidak melarang tindakan munkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya
amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu. Kamu melihat kebanyakan dari
mereka tolong-menolong dengan orang-orang yang kafir (musyrik)."
(Al-Ma'idah: 78-80) *****}
Mengajukan pertanyaan dengan baik kepada para ulama,
adalah setengah dari ilmu, kerana ilmu dapat dihasilkan dengan menghormati
orang yang berilmu (ulama). Sementara sistem pentadbiran yang baik dalam segala
urusan dengan mempertimbangkan akibat yang ditimbulkannya adalah sebahagian
dari usaha manusia untuk kelangsungan kehidupannya.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan