Selasa, November 14, 2017

SEPARUH AKAL, ILMU DAN PENGHIDUPAN

Daripada Umar Al Khattab Radiyallahu ‘anhu :

“Kasih sayang yang sebaik-baiknya terhadap manusia adalah setengah akal; pertanyaan yang baik setengah ilmu; dan pengaturan yang baik sebahagian penghidupan.”
عن عمرَ رضي الله عنهُ : حُسنُ التَّوُّدُّدِ إلى الناسِ نصف العَقلِ وحُسنُ السُّؤَالِ نصفُ العِلمِ وحسنُ التَّدبيرِ نصفُ المعِيْشَةِ
Pergaulan yang baik dengan penh cinta kasih terhadap manusia sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat Ibnu Hibban, At Tabarani dan Al Baihaqi, daripada jabir bin Abdullah, bahawa Nabi Muhammad Sollahu ‘alaihi wasallam bersabda :

“Sikap ramah tamah terhadap manusia adalah sedekah.”

Yakinlah, sikap lemah lembut dan ramah-tamah dalam berinteraksi dan dalam pergaulan dengan ucapan mahupun perbuatan akan mendatangkan pahala seperti pahala sedekah.

Di antara kelembutan dan ramah-tamahnya Nabi Muhammad sollahu alaihi wasallam baginda tidak pernah mencela sesuatu makanan, tidak mengherdik pelayan dan tidak pernah memukul seorang wanita.

Al-Mudarah adalah mengecualikan urusan dunia demi urusan kebaikan agama. Sebaliknya adalah menjilat atau mengambil muka (Al-Mudahanah)

{*** Mudahanah dan kaitannya dengan al-wala' wal bara'
Mudahanah artinya berpura-pura, menyerah dan meninggalkan kewajiban amar ma'ruf nahi mungkar serta melalaikan hal tersebut karena tujuan duniawi atau ambisi pribadi. Maka berbaik hati, bermurah hati atau berteman dengan ahli maksiat ketika mereka berada dalam kemaksiatannya, sementara ia tidak melakukan pengingkaran padahal ia mampu kelakukannya maka itulah mudahanah.

Kaitan mudahanah dengan al-wala'wal bara' tampak dari arti dan definisi yang kita paparkan tersebut, yaitu meninggalkan pengingkaran terhadap orang-orang yang bermaksiat padahal ia mampu melaksanakannya. Bahkan sebaliknya ia menyerah kepada mereka dan berpura-pura baik kepada mereka.

Hal ini berarti meninggalkan cinta karena Allah dan permusuhan karena Allah. Bahkan ia semakin memberikan dorongan kepada para pendurhaka dan perusak. Maka orang penjilat atau mudahin seperti ini termasuk dalam firman Allah Subhannahu wa Ta'ala: "Telah dilaknati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan 'Isa putera Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas. Mereka satu sama lain selalu tidak melarang tindakan munkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu. Kamu melihat kebanyakan dari mereka tolong-menolong dengan orang-orang yang kafir (musyrik)." (Al-Ma'idah: 78-80) *****}


Mengajukan pertanyaan dengan baik kepada para ulama, adalah setengah dari ilmu, kerana ilmu dapat dihasilkan dengan menghormati orang yang berilmu (ulama). Sementara sistem pentadbiran yang baik dalam segala urusan dengan mempertimbangkan akibat yang ditimbulkannya adalah sebahagian dari usaha manusia untuk kelangsungan kehidupannya.

Tiada ulasan: