UJIAN UNTUK
MENGETAHUI SIAPA YANG SABAR
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ حَتَّى نَعْلَمَ الْمُجَاهِدِيْنَ مِنْكُمْ وَالصَّابِرِيْنَ
“Sungguh, Kami
benar-benar akan menguji kamu sekalian agar Kami mengetahui orang-orang yang
berjuang dan orang-orang yang sabar di antara kamu sekalian.” (QS.
Muhammad : 31)
إِنَّمَا يُوَفَّى
الصَّابِرُوْنَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
“Sesungguhnya,
hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.”
(QS. Az-Zumar : 10)
لَنَبْلُوَنَّكُمْ
حَتَّى نَعْلَمَ الْمُجَاهِدِينَ مِنْكُمْ وَالصَّابِرِينَ وَنَبْلُوَ
أَخْبَارَكُمْ
Dan sesungguhnya
kami benar-benar akan menguji kamu agar kami mengetahui orang-orang yang
berjihad dan yang bersabar di antara kamu, dan agar kami menyatakan
(baik buruknya) hal ihwalmu [Muhammad/47:31]
وَكَأَيِّن مِّن نَّبِيٍّ قَاتَلَ مَعَهُ رِبِّيُّونَ
كَثِيرٌ فَمَا وَهَنُواْ لِمَا أَصَابَهُمْ فِي سَبِيلِ اللّهِ وَمَا ضَعُفُواْ
وَمَا اسْتَكَانُواْ وَاللّهُ يُحِبُّ الصَّابِرِينَ
Dan berapa banyaknya nabi yang berperang bersama-sama
mereka sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi
lemah karena BENCANA yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan
tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang
sabar. (Ali Imran 146)
UJIAN UNTUK
PENGHAPUSAN DOSA
الاَّ الَّذِينَ صَبَرُواْ وَعَمِلُواْ الصَّالِحَاتِ
أُوْلَـئِكَ لَهُم مَّغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ كَبِيرٌ
Kecuali orang-orang yang sabar
(terhadap BENCANA), dan mengerjakan amal-amal saleh; mereka itu beroleh ampunan
dan pahala yang besar (Hud 11)
مَا يُصِيْبُ
الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلا وَصَبٍ وَلا هَمٍّ وَلا حُزْنٍ وَلا أَذًى وَلا
غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ
“Tidaklah seorang
muslim tertimpa kecelakaan, kemiskinan, kegundahan, kesedihan, kesakitan maupun
keduka-citaan bahkan tertusuk duri sekalipun, niscaya Allah akan menghapus
dosa-dosanya dengan apa yang menimpanya itu.” (HR. Bukhari)
مَا مِنْ مُسْلِمٍ
يُصِيْبُهُ أَذًى مِنْ مَرَضٍ فَمَا سِوَاهُ إِلا حَطَّ اللَّهُ بِهِ سَيِّئَاتِهِ
كَمَا تَحُطُّ الشَّجَرَةُ وَرَقَهَا
"Tidak ada
seorang muslim yang tertimpa cobaan berupa sakit maupun selainnya, melainkan dihapuskan
oleh Allah Ta'ala dosa-dosanya, seperti sebatang pohon yang menggugurkan
daunnya." (HR. Muslim)
مَا مِنْ
مُصِيْبَةٍ يُصَابُ بِهَا الْمُسْلِمُ إِلَّا كُفِّرَ بِهَا عَنْهُ حَتَّى الشَّوْكَةِ
يُشَاكُهَا
"Tidak ada
satu pun musibah (cobaan) yang menimpa seorang muslim, melainkan dosanya
dihapus oleh Allah Ta'ala karenanya, sekalipun musibah itu hanya karena
tertusuk duri." (HR. Muslim)
UJIAN BERTUJUAN
MENGANGKAT DARJAT SESEORANG & MENAMBAH PAHALA
مَا يُصِيْبُ
الْمُؤْمِنَ مِنْ شَوْكَةٍ فَمَا فَوْقَهَا إِلَّا رَفَعَهُ اللَّهُ بِهَا
دَرَجَةً أَوْ حَطَّ عَنْهُ بِهَا خَطِيْئَةً
"Tidak ada
satu pun musibah (cobaan) yang menimpa seorang muslim berupa duri atau yang
semisalnya, melainkan dengannya Allah akan mengangkat derajatnya
atau menghapus kesalahannya." (HR. Muslim)
مَا مِنْ شَيْءٍ
يُصِيْبُ الْمُؤْمِنَ حَتَّى الشَّوْكَةِ تُصِيْبُهُ إِلا كَتَبَ اللَّهُ لَهُ
بِهَا حَسَنَةً أَوْ حُطَّتْ عَنْهُ بِهَا خَطِيْئَةٌ
"Tidak ada
satu pun musibah (cobaan) yang menimpa seorang mukmin walaupun berupa duri,
melainkan dengannya Allah akan mencatat untuknya satu kebaikan
atau menghapus satu kesalahannya." (HR. Muslim)
UJIAN TERHADAP
PARA NABI PALING GETIR
عَنْ مُصْعَبِ بْنِ
سَعْدٍ عَنْ أَبِيْهِ سَعْدِ بْنِ أَبِي وَقَّاصٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُوْلَ اللَّهِ أَيُّ النَّاسِ أَشَدُّ بَلاءً قَالَ اَلأَنْبِيَاءُ
ثُمَّ الأَمْثَلُ فَالأَمْثَلُ يُبْتَلَى الْعَبْدُ عَلَى حَسَبِ دِيْنِهِ فَإِنْ
كَانَ فِي دِيْنِهِ صُلْبًا اشْتَدَّ بَلاؤُهُ وَإِنْ كَانَ فِي دِيْنِهِ رِقَّةٌ
ابْتُلِيَ عَلَى حَسَبِ دِيْنِهِ فَمَا يَبْرَحُ الْبَلَاءُ بِالْعَبْدِ حَتَّى
يَتْرُكَهُ يَمْشِي عَلَى الْأَرْضِ وَمَا عَلَيْهِ مِنْ خَطِيْئَةٍ
Dari Mush'ab bin
Sa'd dari Ayahnya Sa'd bin Abu Waqash dia berkata, Saya bertanya, "Wahai
Rasulullah, siapakah orang yang paling keras cobaannya?" beliau menjawab:
"Para Nabi, kemudian kalangan selanjutnya (yang lebih utama) dan
selanjutnya. Seorang hamba akan diuji sesuai kadar agamanya (keimanannya). Jika
keimanannya kuat maka cobaannya pun akan semakin berat. Jika keimanannya lemah
maka ia akan diuji sesuai dengan kadar imannya. Tidaklah cobaan ini akan
diangkat dari seorang hamba hingga Allah membiarkan mereka berjalan di muka
bumi dengan tanpa dosa." (HR. Ibnu Majah)
عَنْ أَبِي
سَعِيْدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ دَخَلْتُ عَلَى النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ يُوعَكُ فَوَضَعْتُ يَدِي عَلَيْهِ
فَوَجَدْتُ حَرَّهُ بَيْنَ يَدَيَّ فَوْقَ اللِّحَافِ فَقُلْتُ يَا رَسُوْلَ
اللَّهِ مَا أَشَدَّهَا عَلَيْكَ قَالَ إِنَّا كَذَلِكَ يُضَعَّفُ لَنَا
الْبَلَاءُ وَيُضَعَّفُ لَنَا الْأَجْرُ قُلْتُ يَا رَسُوْلَ اللَّهِ أَيُّ
النَّاسِ أَشَدُّ بَلَاءً قَالَ اَلْأَنْبِيَاءُ قُلْتُ يَا رَسُوْلَ اللَّهِ
ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ الصَّالِحُوْنَ إِنْ كَانَ أَحَدُهُمْ لَيُبْتَلَى
بِالْفَقْرِ حَتَّى مَا يَجِدُ أَحَدُهُمْ إِلَّا الْعَبَاءَةَ يُحَوِّيْهَا
وَإِنْ كَانَ أَحَدُهُمْ لَيَفْرَحُ بِالْبَلَاءِ كَمَا يَفْرَحُ أَحَدُكُمْ
بِالرَّخَاءِ
Dari Abu Sa'id
Al-Khudri dia berkata, Aku pernah menjenguk Nabi saw. ketika beliau sedang
sakit panas, aku meletakkan tanganku dan aku mendapati panasnya terasa hingga
di atas selimut. Aku lalu berkata, "Wahai Rasulullah, alangkah panasnya
sakit yang menimpa dirimu." Beliau bersabda: "Sesungguhnya begitulah
kita, ketika dilipatgandakan cobaan bagi kita maka akan dilipatgandakan pula
pahalanya." Aku bertanya, "Wahai Rasulullah, siapakah manusia yang
paling berat cobaannya?" Beliau menjawab: "Para Nabi." Aku
bertanya lagi, "Wahai Rasulullah, kemudian siapa lagi?" Beliau
menjawab: "Kemudian orang-orang yang shalih, salah seorang di antara
mereka ada yang dicoba dengan kefakiran sehingga tidak menemukan kecuali pakaian
untuk dia pakai, dan ada salah seorang dari mereka yang senang dengan cobaan
sebagaimana salah seorang dari kalian senang dengan kemewahan." (HR. Ibnu
Majah)
UJIAN UNTUK
MELAHIRKAN REDHA HAMBA KEPADANYA
فَانقَلَبُواْ بِنِعْمَةٍ مِّنَ اللّهِ وَفَضْلٍ لَّمْ
يَمْسَسْهُمْ سُوءٌ وَاتَّبَعُواْ رِضْوَانَ اللّهِ وَاللّهُ ذُو فَضْلٍ عَظِيمٍ
Maka mereka kembali dengan ni′mat
dan karunia (yang besar) dari Allah, mereka tidak mendapat BENCANA apa-apa,
mereka mengikuti keridhaan Allah. Dan Allah mempunyai karunia
yang besar (Ali Imran 174)
عِظَمُ الْجَزَاءِ
مَعَ عِظَمِ الْبَلَاءِ وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلَاهُمْ
فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السُّخْطُ
"Besarnya
pahala sesuai dengan besarnya cobaan, dan sesungguhnya apabila Allah mencintai
suatu kaum maka Dia akan menguji mereka. Oleh karena itu, barangsiapa yang
ridha (menerima cobaan tersebut) maka baginya keridhaan (Allah), dan
barangsiapa murka maka baginya kemurkaan (Allah)." (HR. Ibnu Majah)
عَنِ النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَقُوْلُ اللَّهُ سُبْحَانَهُ ابْنَ آدَمَ
إِنْ صَبَرْتَ وَاحْتَسَبْتَ عِنْدَ الصَّدْمَةِ الْأُولَى لَمْ أَرْضَ لَكَ
ثَوَابًا دُوْنَ الْجَنَّةِ
Dari Nabi saw.,
beliau bersabda: Allah Subhaanahu wa Ta'ala berfirman: "Hai anak Adam,
jika kamu bersabar dan ikhlas saat tertimpa musibah, maka Aku tidak akan
meridhai bagimu sebuah pahala kecuali surga." (HR. Ibnu Majah)
مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُصِبْ مِنْهُ
“Barangsiapa yang
dikehendaki oleh Allah menjadi orang baik maka ditimpakan musibah (ujian)
kepadanya.” (HR. Bukhari)
MOHON UJIAN YANG
SESUAI DENGAN KEMAMPUAN
تَعَوَّذُوْا
بِاللَّهِ مِنْ جَهْدِ الْبَلاءِ وَدَرَكِ الشَّقَاءِ وَسُوْءِ الْقَضَاءِ
وَشَمَاتَةِ الْأَعْدَاءِ
"Mintalah
perlindungan kepada Allah dari cobaan yang menyulitkan, kesengsaraan yang
menderitakan, takdir yang buruk dan cacian musuh." (HR. Bukhari)
UJIAN
UNTUK MENGEMBALIKAN MEREKA KEPADA KEBENARAN
وَقَطَّعْنَاهُمْ فِي الأَرْضِ أُمَمًا مِّنْهُمُ
الصَّالِحُونَ وَمِنْهُمْ دُونَ ذَلِكَ وَبَلَوْنَاهُمْ بِالْحَسَنَاتِ
وَالسَّيِّئَاتِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
Dan Kami bagi-bagi mereka di dunia
ini menjadi beberapa golongan; di antaranya ada orang-orang yang saleh dan di
antaranya ada yang tidak demikian. Dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang
baik-baik dan (BENCANA) yang buruk-buruk, agar mereka kembali (kepada
kebenaran) (Al A’raf 168)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan