1. Orang
yang tidur dalam keadaan bersuci.
قال صلى الله عليه وسلم: طهروا هذه الأجساد طهركم الله؛ فإنه ليس عبدٌ يبيت طاهراً، إلا بات معه ملك في شعاره. في رواية: يحرسه، لا ينقلب ساعة من الليل إلا قال: اللهم اغفر لعبدك، فإنه بات طاهراً. صحيح الجامع
Rasulullah SAW bersabda,
"Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya
di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa 'Ya Allah,
ampunilah hambamu si fulan karena tidur dalam keadaan suci".
(Imam Ibnu Hibban meriwayatkan
dari Abdullah bin Umar ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam
Shahih At Targhib wat Tarhib I/37)
Do'a sebelum tidur
بِاسْمِكَ اللَّهُمَّ
أَحْيَا وَبِاسْمِكَ أَمُوتُ
Maksudnya: "Dengan
menyebut nama-Mu, Ya Allah, aku hidup dan dengan menyebut Nama-Mu aku
mati." (Hadis Riwayat Muslim)
Do'a ketika bangun tidur :
الْحَمْدُ لِلَّهِ
الَّذِي أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ
Maksudnya : "Segala
puji bagi Allah yang menghidupkan kami kembali setelah mematikan kami dan
kepada-Nya (kami) akan dibangkitkan."
Kedua-dua do'a tersebut di
ambil daripada hadis sahih riwayat Muslim, dari Bara' katanya :
أَنَّ النَّبِيَّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا أَخَذَ مَضْجَعَهُ قَالَ
اللَّهُمَّ بِاسْمِكَ أَحْيَا وَبِاسْمِكَ أَمُوتُ وَإِذَا اسْتَيْقَظَ قَالَ
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ
النُّشُورُ
"Bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, apabila mulai
berbaring di tempat tidurnya membaca: (Ya Allah, dengan Nama-Mu, aku hidup dan
dengan nama-Mu aku mati). Dan apabila bangun, beliau membaca: (Segala puji bagi
Allah yang menghidupkan kami kembali setelah mematikan kami dan kepada-Nya
(kami) akan dibangkitkan)." (Hadis Riwayat Muslim)
Tidur dalam do'a di atas
disebut kematian, kerana tidur adalah saudara kandung dari kematian. Seperti
firman Allah s.w.t.:
وَهُوَ الَّذِي
يَتَوَفَّاكُمْ بِاللَّيْلِ وَيَعْلَمُ مَا جَرَحْتُمْ بِالنَّهَارِ ثُمَّ
يَبْعَثُكُمْ فِيهِ لِيُقْضَى أَجَلٌ مُسَمًّى ثُمَّ إِلَيْهِ مَرْجِعُكُمْ ثُمَّ
يُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
Maksudnya : "Dan Dialah
yang menidurkan kamu di malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan
pada siang hari, kemudian Dia membangunkan kamu pada siang hari untuk disempurnakan
umur (mu) yang telah ditentukan, kemudian kepada Allah-lah kamu kembali, lalu
Dia memberitahukan kepadamu apa yang dahulu kamu kerjakan." (Surah
Al-An'am ayat 60)
Ibnu Katsir rahimahullah
dalam tafsirnya menyatakan, "Allah Ta'ala mengabarkan bahwa Dia mematikan
hamba-hamba-Nya dalam tidur mereka di waktu malam.
Firman Allah s.w.t. :
اللَّهُ يَتَوَفَّى
الأنْفُسَ حِينَ مَوْتِهَا وَالَّتِي لَمْ تَمُتْ فِي مَنَامِهَا فَيُمْسِكُ
الَّتِي قَضَى عَلَيْهَا الْمَوْتَ وَيُرْسِلُ الأخْرَى إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى
Maksudnya : "Allah
memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum
mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan
kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang
ditentukan." (Surah Al Zumar ayat 42)
2. Orang
yang sedang duduk menunggu waktu shalat.
أَحَدُكُمْ
مَا قَعَدَ يَنْتَظِرُ الصَّلاَةَ فِيْ صَلاَةٍ مَا لَمْ يُحْدِثْ تَدْعُوْ لَهُ
الْمَلاَئِكَةُ : اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ
اَللَّهُمَّ ارْحَمْهُ.”
Rasulullah SAW bersabda,
"Tidaklah salah seorang diantara kalian yang duduk menunggu shalat, selama
ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya 'Ya
Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia'"(Imam Muslim meriwayatkan
dari Abu Hurairah ra., Shahih Muslim no. 469)
Kelebihan Orang Menunggu Waktu
Solat
a.
Bukti Kecintaan Hamba
Keutamaan meunggu waktu shalat tiba yang pertama adalah sebagai bukti
kecintaan seorang hamba kepada Sang Pencipta. Shalat merupakan media untuk
komunikasi dengan Allah, lewat lantunan doa yang diucapkan setiap selesai
shalat.Ketika kita merindukan seseorang yang dicintai, tentu kita akan
berusaha untuk tidak terlambat ketika memiliki janji bertemu. Sama halnya bagi
orang yang merindukan Allah, kita akan senantiasa menunggu berjumpa dengan-Nya
dan akan selalu mennggu perjumpaan tersebut.
b. Mengundang Kebaikan Lain
b. Mengundang Kebaikan Lain
Keutamaan yang kedua yakni menunggu waktu shalay tiba akan membuat kita
berkesempatan melakukan banyak kebaikan. Antara lain seperti membaca Al-Qur’an,
i’tikaf, berdzikir, membereskan temptat shalat, dan amalan lainnya. Tentu saja
perbuatan yang demikian akan menambah pahala selain pahala dari shalat yang
akan dilakukan.
c. Kecilnya Peluang Bermaksiat
Keutamaan orang yang menunggu waktu shalat selanjutnya adalah kecilnya
peluang untuk berbuat maksiat. Saat menunggu waktu shalat, tentu seseorang akan
lebih berfokus untuk melakukan segala amalan kebaikan. Hal ini yang kemudian
membuat kemungkinan untuk bermaksiat itu menjadi sangat kecil.
d. Menjaga Kebersihan Diri dan Hati
d. Menjaga Kebersihan Diri dan Hati
Keutamaan yang terakhir yaitu dapat menjaga kebersihan diri dan hati. Salah
satu syarat sahnya shalat adalah bersihnya badan dan tempat shalat dari najis.
Maka orang yang menunggu waktu shalat, ia sudah terlebih dahulu membersihkan
diri dan tempatnya shalat.
3. Orang-orang
yang berada di shaf barisan depan di dalam shalat berjamaah.
عن
عائشة رضي الله عنها، قالت: قال رسول الله - صلى الله عليه وسلم -: ... «إن الله
وملائكته يصلون على ميامن الصفوف» . رواه أبو داود بإسناد على شرط مسلم، وفيه رجل
مختلف في توثيقه.
Rasulullah SAW bersabda,
"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada (orang -
orang) yang berada pada shaf - shaf terdepan" (Imam Abu Dawud (dan Ibnu
Khuzaimah) dari Barra' bin 'Azib ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al
Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud I/130)
عن أبي هريرة - رضي الله
عنه - أن رسول الله - صلى الله عليه وسلم - قال: «لو يعلم الناس ما في النداء
والصف الأول ثم لم يجدوا إلا أن يستهموا عليه لاستهموا» . متفق عليه.
عن أبي مسعود - رضي الله عنه - قال: كان رسول الله
- صلى الله عليه وسلم - يمسح مناكبنا في الصلاة، ويقول: «استووا ولا تختلفوا
فتختلف قلوبكم، ليليني منكم أولو الأحلام والنهى، ثم الذين يلونهم، ثم الذين
يلونهم» . رواه مسلم.
Kelebihan Sof Pertama
1. Allah SWT dan para
Malaikat-Nya berselawat ke atas Jemaah saf pertama
Daripada Abu Umamah r.a, katanya : Rasulullah SAW telah bersabda:
"Sesungguhnya Allah Taala dan para Malaikat-Nya berselawat ke atas
para Jemaah yang berada di dalam saf pertama solat
berjamaah. Sahabat bertanya: ‘Wahai Rasulullah, bagaimanakah dengan saf
yang kedua?’ Jawab Rasulullah: ‘Sesungguhnya Allah Taala dan para
Malaikat-Nya berselawat ke atas saf pertama. Sahabat bertanya lagi: ‘Wahai
Rasulullah, bagaimanakah dengan saf yang kedua?’ Lalu Rasulullah menjawab: ‘Ya,
begitu juga dengan saf yang kedua.” Riwayat Ahmad bin Hambal (Al Fath al-Rabbani li Tartib Musnad al Imam
Ahmad bin Hambal (Jld.5, hlm. 320, no. 1480))
2. Rasulullah SAW berselawat
ke atas Jemaah saf pertama dan kedua
Daripada al-‘Irbat bin Sariah r.a bahawa Rasulullah SAW telah berselawat ke atas para Jemaah yang berada di dalam saf pertama sebanyak tiga kali, sementara ke atas saf yang kedua hanya sekali.” Riwayat an-Nasai ( Sunan an-Nasai (Jil. 2 hlm. 92-93). Menurut Syeikh al Arna’ut, hadis ini sanadnya sahih atas syarat muslim)
Terdapat satu kisah bagaimana Nabi SAW mendidik sahabat dalam
mengerjakan solat berjemaah. Daripada Sa'ed Al-Khudry R.A. bahawa Rasulullah
SAW mendapati ada di kalangan sahabatnya melambat-lambatkan diri mereka untuk
menyertai saf pertama, lantas Baginda SAW mengingatkan mereka:
"Ke hadapanlah kamu dan sempurnakanlah (saf) bersama denganku, akan datang selepas kamu satu kaum yang berterusan ke belakang (meninggalkan saf yang pertama) sehingga Allah akhirnya memasukkannya ke dalam neraka."
4. Orang-orang
yang menyambung shaf pada sholat berjamaah (tidak membiarkan sebuah kekosongan
di dalam shaf).
عن البراء بن عازب - رضي الله عنه - قال: قال رسول الله - صلى الله عليه
وسلم -: (" إن الله وملائكته يصلون على الصف الأول , أو الصفوف الأول) (1)
وفي رواية: (الصفوف المتقدمة) (2) (وما من خطوة أحب إلى الله من خطوة يمشيها يصل
بها صفا ") (3)
Rasulullah SAW bersabda,
"Sesungguhnya Allah dan para malaikat selalu bershalawat kepada
orang-orang yang menyambung shaf-shaf"(Para Imam yaitu Ahmad, Ibnu Majah,
Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Al Hakim meriwayatkan dari Aisyah ra., hadits
ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/272)
عن جابر بن عبد الله - رضي الله عنهما - قال: قال رسول الله
- صلى الله عليه وسلم -: " خير صفوف الرجال أولها , وشرها آخرها , وخير صفوف
النساء آخرها , وشرها أولها (1(
5. Para
malaikat mengucapkan 'Amin' ketika seorang Imam selesai membaca Al Fatihah.
عن أبي
الزناد ، عن الأعرج ، عن أبي
هريرة أن رسول الله - صلى الله عليه وسلم - قال
: إذا قال
أحدكم آمين قالت الملائكة في السماء آمين فوافقت إحداهما الأخرى غفر له ما تقدم من
ذنبه .
Rasulullah SAW bersabda,
"Jika seorang Imam membaca 'ghairil maghdhuubi 'alaihim waladh dhaalinn',
maka ucapkanlah oleh kalian 'aamiin', karena barangsiapa ucapannya itu
bertepatan dengan ucapan malaikat, maka ia akan diampuni dosanya yang masa
lalu". (Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu
Hurairah ra., Shahih Bukhari no. 782)
عن جابر بن
سمرة أتاني جبريل فقال : يا محمد ! من أدرك أحد والديه فمات فدخل النار فأبعده
الله قل : آمين فقلت : آمين قال : يا محمد من أدرك شهر رمضان فمات فلم يغفر له
فأدخل النار فأبعده الله قل : آمين فقلت : آمين قال : و من ذكرت عنده فلم يصل عليك
فمات فدخل النار فأبعده الله قل : آمين فقلت : آمين
Dari Jabir
bin ‘Abdillah rodhiyallahu’anhu, Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam menaiki
tangga mimbar. Ketika naik ketingkatan pertama, Beliau mengatakan “Amin”.
Kemudian ketika manaiki tingkatan kedua, Beliau mengatakan “Amin”. Kemudian
ketika menaiki tingkatan ketiga, Beliau mengatakan “Amin”. Kemudian para
shahabat Rosulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Wahai Rosulullah,
kami mendengar anda mengatakan amin sebanyak tiga kali”.Rosulullah shalallahu
‘alaihi wa sallam menjawab, “Ketika aku menaiki tingkatan tangga pertama,
(malaikat) Jibril shalallahu’alaihi wa sallam mendatangiku kemudian berkata,
“Celaka seorang hamba yang ia menjumpai bulan Romadhon kemudian Romadhon itu
berlalu, dan hal itu tidak membuatnya diampuni”. Kemudian aku mengatakan
“Amin”. Kemudian Jibril berkata, “Celaka seorang hamba yang ia mendapati kedua
orang tuanya atau salah seorang dari mereka (masih hidup) tapi hal itu tidak
memasukkannya kedalam surga”. Kemudian aku mengatakan “Amin”. Kemudian Jibril
berkata, “Celaka seorang hamba yang ketika(ia mendengar) aku disebut namun ia
tidak bersholawat”. Kemudian aku mengatakan “Amin”. (al ‘Adabul Mufrod 644
(1/224) Syaikh Muhammad Nashiruddin al Albani mengatakan, Shohih li Ghoirihi)
6. Orang
yang duduk di tempat solatnya setelah melakukan shalat.
Sebuah hadits yang
diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ia berkata:
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
اَلْمَلاَئِكَةُ
تُصَلِّي عَلَى أَحَدِكُمْ مَا دَامَ فِيْ مُصَلاَّهُ الَّذِي صَلَّى فِيْهِ مَا
لَمْ يُحْدِثْ: اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ اَللَّهُمَّ ارْحَمْهُ.
Rasulullah SAW bersabda,
"Para malaikat akan selalu bershalawat ( berdoa ) kepada salah satu diantara
kalian selama ia ada di dalam tempat shalat dimana ia melakukan shalat, selama
ia belum batal wudhunya, (para malaikat) berkata, 'Ya Allah ampunilah dan
sayangilah ia'" (Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah, Al Musnad no.
8106, Syaikh Ahmad Syakir menshahihkan hadits ini)
7. Orang-orang
yang melakukan shalat shubuh dan 'ashar secara berjama'ah.
حدثنا
عبد الله بن يوسف، قال حدثنا مالك، عن أبي الزناد، عن الأعرج، عن أبي هريرة، أن
رسول الله صلى الله عليه وسلم قال ” يتعاقبون فيكم ملائكة بالليل وملائكة
بالنهار، ويجتمعون في صلاة الفجر وصلاة العصر، ثم يَعرج الذين باتوا فيكم، فيسألهم
وهو أعلم بهم كيف تركتم عبادي فيقولون تركناهم وهم يُصلون، وأتيناهم وهم يُصلون
”.
Rasulullah SAW bersabda,
"Para malaikat berkumpul pada saat shalat shubuh lalu para malaikat ( yang
menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga shubuh)
naik (ke langit), dan malaikat pada siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka
berkumpul lagi pada waktu shalat 'ashar dan malaikat yang ditugaskan pada siang
hari (hingga shalat 'ashar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas
pada malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya kepadamereka, 'Bagaimana
kalian meninggalkan hambaku?', mereka menjawab, 'Kami datang sedangkan mereka
sedang melakukan shalat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang
melakukan shalat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat'" (Imam Ahmad
meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Al Musnad no. 9140, hadits ini dishahihkan
oleh Syaikh Ahmad Syakir)
8. Orang
yang mendoakan saudaranya tanpa pengetahuan orang yang didoakan.
دَعْوَةُ
الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ لأَخِيْهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ مُسْتَجَابَةٌ عِنْدَ
رَأْسِهِ مَلَكٌ مُوَكَّلٌ. كُلَّمَا دَعَا ِلأَخِيْهِ بِخَيْرٍ، قَالَ الْمَلَكُ
الْمُوَكَّلُ بِهِ: آمِيْنَ. وَلَكَ بِمِثْلٍ.
Rasulullah SAW bersabda,
"Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan
orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada
seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk
saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata 'aamiin dan
engkaupun mendapatkan apa yang iadapatkan'"
(Diriwayatkan oleh Imam Muslim
dari Ummud Darda' ra., Shahih Muslim no. 2733)
إِنَّمَا
الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ
لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ ( الحجرات 10
9. Orang-orang
yang berinfak.
مَا مِنْ
يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيْهِ إِلاَّ مَلَكَانِ يَنْزِلاَنِ فَيَقُوْلُ
أَحَدُهُمَا: اَللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا. وَيَقُوْلُ اْلآخَرُ:
اَللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا.
Rasulullah SAW bersabda,
"Tidak satu hari pun dimana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali
2 malaikat turun kepadanya, salah satu diantara keduanya berkata, 'Ya Allah,
berikanlah ganti bagi orang yang berinfak'. Dan lainnya berkata, 'Ya Allah,
hancurkanlah harta orang yang kedekut" (Imam Bukhari dan Imam Muslim
meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Shahih Bukhari no. 1442 dan Shahih Muslim
no. 1010)
الَّذِينَ
يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ سِرًّا وَعَلانِيَةً فَلَهُمْ
أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلا هُمْ يَحْزَنُونَ
“Orang-orang yang menginfakkan hartanya
di waktu malam dan siang secara sembunyi dan terang-terangan maka mereka
mendapat pahala dari Tuhannya. Maka tidak ada ketakutan atas mereka dan tidak
ada berduka cita bagi mereka.” Surah Al-Baaqarah: 274
10. Orang
yang sedang makan sahur.
وعَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
" السُّحُورُ أَكْلَةٌ بَرَكَةٌ فَلا
تَدَعُوهُ وَلَوْ أَنْ يَجْرَعَ أَحَدُكُمْ جَرْعَةً مِنْ مَاءٍ فَإِنَّ اللَّهَ
وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى الْمُتَسَحِّرِينَ " رواه أحمد (11003)
وحسنه الألباني في صحيح الجامع (3683) .
Rasulullah SAW bersabda,
"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat (berdoa ) kepada
orang-orang yang sedang makan sahur" Insya Allah termasuk disaat sahur
untuk puasa"sunnah" (Imam Ibnu Hibban dan Imam Ath Thabrani,
meriwayaatkan dari Abdullah bin Umar ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al
Albani dalam Shahih At Targhiib wat Tarhiib I/519)
11. Orang
yang sedang menjenguk orang sakit.
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : " ما مَن
مُسلم يعود مسلماً غدوة إلا صلّى عليه سبعون ألف ملك حتى يُمسي ، وإن عاده عشية
صلّى عليه سبعون ألف ملك حتى يصبح ، وكان له خريف (الخريف : الثمر المخروف أي
المجتنى) . في الجنة ".
Rasulullah SAW bersabda,
"Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus
70.000 malaikat untuknya yang akan bershalawat kepadanya di waktu siang kapan
saja hingga sore dan di waktu malam kapan saja hingga shubuh" (Imam Ahmad
meriwayatkan dari 'Ali bin Abi Thalib ra., Al Musnad no. 754, Syaikh Ahmad
Syakir berkomentar, "Sanadnya shahih")
قال صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ : حَقُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ خَمْسٌ. وفي رواية
أخرى : خَمْسٌ تَجِبُ لِلْمُسْلِمِ عَلَى أَخِيهِ: رَدُّ السَّلَامِ ،
وَتَشْمِيتُ الْعَاطِسِ ، وَإِجَابَةُ الدَّعْوَةِ، وَعِيَادَةُ الْمَرِيضِ ،
وَإتِّبَاعُ الْجَنَائِزِ . رواه البخاري ومسلم. قال الرسول صلى الله عليه
وسلم : " من عاد مريضًا غاص في الرحمة، حتى إذا قعد استقر فيها ".
وعَنْ أَبِي مُوسَى الأشْعَرِيِّ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : أَطْعِمُوا الْجَائِعَ ، وَعُودُوا الْمَرِيضَ ، وَفُكُّوا
الْعَانِيَ. رواه البخاري
.
12. Seseorang
yang sedang mengajarkan kebaikan kepada orang lain.
ذُكِرَ لرسول الله صلى الله عليه وسلم رجلان أحدهما
عالم والآخر عابد فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم:
"فضل
العالم على العابد كفضلي على أدناكم" وقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: "إن الله وملائكته وأهل أرضيه يصلون على معلم الناس
الخير
Rasulullah SAW bersabda,
"Keutamaan seorang alim atas seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas
seorang yang paling rendah diantara kalian. Sesungguhnya penghuni langit dan
bumi, bahkan semut yang di dalam lubangnya dan bahkan ikan, semuanya
bershalawat kepadaorang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain" (Diriwayatkan
oleh Imam Tirmidzi dari Abu Umamah Al Bahily ra., dishahihkan oleh Syaikh Al
Albani dalam Kitab Shahih At Tirmidzi II/343)
عن أبي الدرداء رضي الله عنه قال: سمعت رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم
يقول: مَنْ سَلَكَ طَريقا يَبتَغي فيه عِلما
سَلَكَ اللّهُ له طَريقا إلى
الجَنّة وإنّ الملائِكَةَ لَتَضَعُ أجنِحَتَها لِطالِبِ العِلمِ وإنّ العالِمَ
ليَستَغفِر لَهُ مَن في السَماواتِ وَمَن في الأرضِ حَتّى الحيتانُ في الماء.
وَفَضلُ العالِمِ على العابِدِ كَفَضلِ القَمَر على سائر الكواكِبِ ، إنّ
العُلماءَ وَرَثَةُ الأنبياء ، إنّ الأنبياءَ لَم يُورِّثوا دينارا ولا دِرهَما ،
إنّما ورّثوا العِلمَ فَمَن أخَذَ بِهِ أخَذَ بِحَظّ وافِر ” (رواه أبو داود والترمذي واللفظ له(
يَرْفَعِ
اللهُ الَّذِينَ ءَامَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللهُ
بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرُ
Ertinya :Allah akan
meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi
ilmupengetahuan beberapa derajat (Q.s. al-Mujadalah : 11)
شَهِدَ
اللَّهُ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ وَالْمَلَائِكَةُ وَأُولُو الْعِلْمِ
قَائِمًا بِالْقِسْطِ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
“Allah menyatakan bahwasanya
tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang menegakkan keadilan.
Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu).
Tak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana.” [Ali Imraan : 18]
وَقُلْ رَبِّ زِدْنِي
عِلْمًا [طه:114]
“Dan katakanlah (wahai Nabi
Muhammad) tambahkanlah ilmu kepadaku.” [Thaaha : 114]
قُلْ هَلْ يَسْتَوِي
الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ [الزمر:9]
“Katakanlah, apakah sama
antara orang yang mengetahui dengan orang yang tidak tahu.” [Az Zumar : 9]
Tiada ulasan:
Catat Ulasan