10 orang yang sudah dijamin masuk neraka...
1. Abu
Lahab Abu Lahab
Namanya Abdu ‘Uzza bin Abdul Muthalib, ia termasuk
paman Nabi Muhammad saw. Ia di namakan Abu Lahab karenia wajahnya yang selalu
menyala-nyala. Siapa yang tidak kenal dengan Abu Lahab? Setiap muslim, tentu
akrab dengan nama ini. Dia terkenal bukan karena kebaikannya, melainkan karena
kebenciannya yang sangat mendalam kepada Junjungan kita Rasulullah SAW dan
ajaran yang dibawanya, Islam. Bahkan, secara spesial, Abu Lahab dan Istrinya
tercantum di dalam Al-Qur`an sejak permulaan islam disebarkan di tanah suci
Mekkah.
Allah SWT mengabadikan di dalam Surat Al-Lahab.
Dalam surat Al-Lahab allah Subhanahu wa ta'alaa berfirman:
تَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَبٍ وَتَبَّ (1) مَا أَغْنَى
عَنْهُ مَالُهُ وَمَا كَسَبَ (2) سَيَصْلَى نَارًا ذَاتَ لَهَبٍ (3) وَامْرَأَتُهُ
حَمَّالَةَ الْحَطَبِ (4) فِي جِيدِهَا حَبْل مِنْ مَسَدٍ (5) 1.
"Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan
sesungguhnya dia akan binasa 2. Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan
apa yang ia usahakan 3. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak 4.
Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar 5. Yang di lehernya ada tali
dari sabut (QS al-Lahab [111]: 1-5).
2.
Isteri Abu Lahab
Seriawan:
Sedangkan Istri Abu Lahab bernama Ummu Jamil. Kedua Insan itu (Semua istri Abu
Lahab dan istrinya) telah dinash/dicap oleh Allah sebagai orang yang celaka di
dunia dan di akhirat, kedua insan telah mengalami kegagalan hidup di dunia dan
kerugian besar di akhirat, Abu Lahab dan Istrinya dicap oleh Allah sebagai
penghuni neraka. Kedua insan itu (Abu Lahab dan Istrinya) adalah termasuk orang
yang paling menyakiti Rasulullah dan terhadap dakwah yang beliau bawa. Abu
Lahab adalah penghalang dakwah Islamiyah, sedangkan istrinya adalah penyebar
fitnah. Sesuai firman Allah SWT pada surat Al-Lahab diatas Ummu Jamil juga
dipastikan masuk neraka. naudzubillahimindzalik.
Kisah Ummu Jamil
Utbah dan Utaibah adalah menantu Rasulullah. Utbah menikah dengan Ruqayyah,
sedangkan utaibah menikah dengan Ummu Qulsum.
Sedangkan Abu Lahab adalah paman Nabi, ia adalah saudara dari Abu Thalib.
Abu Lahab menikah dengan Ummu Jamil, nama asli dari Ummu Jamil Adalah
Auraa' binti Harb bin Umayyah.
Ummu jamil adalah saudara perempuan Abu Sufyan, ia dari keluarga kaya dan
tokoh besar. Ia disebut dengan Ummu Jamil karena memiliki paras yang cantik.
Abu Lahab menikah dengan Ummu Jamil,nama asli dari Ummu Jamil Adalah Auraa'
binti Harb bin Umayyah.
Ummu jamil adalah saudari perempuan Abu Sufyan, ia dari keluarga kaya dan
tokoh besar. Ia disebut dengan Ummu Jamil karena memiliki paras yang cantik.
Pasangan yang sempurna secara dunia, cantik dan tampan,sama-sama dari
kelurga terpandang dari tokoh Quraish. Tapi sayangnya mereka menjadi keluarga (satu rumah) yang bersepakat dengan
"Dosa".
Karena marahnya Abu Lahab dan Ummu Jamil saat surat Al Lahab diturunkan,
mereka mengatakan kepada putra-putranya "Haram kepalaku dan kepalamu
sampai engkau ceraikan istrimu."
Maka Utaibah berjanji pada ibunya untuk mengembalikan Ummu Qulsum kepada
Rasulullah, bahkan ia setelah mengembalikan putri Rasulullah ia meludahi
Rasulullah.
Kemudian Rasulullah berdoa untuk utaibah : "Aku memohon Allah supaya
Dia mengirimkan Anjing untuk membunuhmu."
قد ذكرنا القصة بالفتوى رقم: 616، ولفظها عند الحاكم،
والبيهقي عَنْ أَبِي نَوْفَلِ بْنِ أَبِي عَقْرَبٍ، عَنْ أَبِيهِ، قَالَ: كَانَ
لَهَبُ بْنُ أَبِي لَهَبٍ يَسُبُّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ،
فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اللَّهُمَّ سَلِّطْ
عَلَيْهِ كَلْبَكَ. فَخَرَجَ فِي قَافِلَةٍ يُرِيدُ الشَّامَ، فَنَزَلَ مَنْزِلًا،
فَقَالَ: إِنِّي أَخَافُ دَعْوَةَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ،
قَالُوا لَهُ: كَلَّا ، فَحَطُّوا مَتَاعَهُمْ حَوْلَهُ، وَقَعَدُوا
يَحْرُسُونَهُ، فَجَاءَ الْأَسَدُ فَانْتَزَعَهُ، فَذَهَبَ بِهِ. قال الحاكم:
صَحِيحُ الْإِسْنَادِ وَلَمْ يُخَرِّجَاهُ، وحسنه الحافظ في الفتح.
Dan dalam perjalanan dagang ke syam Utaibah diserang dan dimakan oleh
singa.
Peristiwa ini ternyata menjadi jalan kemuliaan bagi kedua putri Rasulullah,
karena pada akhirnya kedua putri Rasulullah menikah dengan Utsman bin Affan
Radhiyallahu 'Anhu.
3.
Fir’aun
Seriawan:
Fir’aun artinya raja, yang dimaksud adalah raja-raja yang memerintah di negeri
Mesir zaman dahulu, dan Fir’aun yang memerintah dan berkuasa pada masa Nabi
Musa as. (Mungkin Rames II, memerintah tahun 1250 sebelum Masehi, Kata-kata
Fir’aun banyak disebutkan dalam Al-Qur’an.
Fir’aun adalah termasuk orang dari sekian banyak
orang atau hamba Allah yang dinash dan dicap sebagai penghuni neraka. Ia sampai
dinash oleh sebagai penghuni neraka, karena sikap kesombongannya di muka bumi
Allah ini, tidak hanya berlaku sombong di hadapan sesama manusia juga
kesombongannya terhadap Allah yang menciptakan dunia beserta isinya ini. Ia
juga menentang dan melawan serta menolak ajaran-ajaran (dakwah Islamiyah) yang
di bawa oleh Nabi Musa as, sebagai utusan Allah. Ia tidak mau mengakui adanya
Tuhan Musa (Yakni Allah SWT), malah ia mengakui dan menyatakan bahwa dirinyalah
yang harus dianggap Tuhan. Allah Ta’ala berfirman dalam Al-quran:
Al-Qasas
Ayat 38
وَقَالَ فِرْعَوْنُ يَا أَيُّهَا الْمَلَأُ مَا عَلِمْتُ لَكُمْ مِنْ إِلَٰهٍ
غَيْرِي فَأَوْقِدْ لِي يَا هَامَانُ عَلَى الطِّينِ فَاجْعَلْ لِي صَرْحًا
لَعَلِّي أَطَّلِعُ إِلَىٰ إِلَٰهِ مُوسَىٰ وَإِنِّي لَأَظُنُّهُ مِنَ
الْكَاذِبِينَ
38. Dan berkata Fir'aun: "Hai pembesar
kaumku, aku tidak mengetahui tuhan bagimu selain aku. Maka bakarlah hai Haman
untukku tanah liat kemudian buatkanlah untukku bangunan yang tinggi supaya aku
dapat naik melihat Tuhan Musa, dan sesungguhnya aku benar-benar yakin bahwa dia
termasuk orang-orang pendusta".
Surat Al-Qasas Ayat 39
وَاسْتَكْبَرَ هُوَ وَجُنُودُهُ فِي الْأَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَظَنُّوا
أَنَّهُمْ إِلَيْنَا لَا يُرْجَعُونَ
39. dan berlaku angkuhlah Fir'aun dan bala
tentaranya di bumi (Mesir) tanpa alasan yang benar dan mereka menyangka bahwa
mereka tidak akan dikembalikan kepada Kami.
Surat Al-Qasas Ayat 40
فَأَخَذْنَاهُ وَجُنُودَهُ فَنَبَذْنَاهُمْ فِي الْيَمِّ ۖ فَانْظُرْ كَيْفَ
كَانَ عَاقِبَةُ الظَّالِمِينَ
40. Maka Kami hukumlah Fir'aun dan bala
tentaranya, lalu Kami lemparkan mereka ke dalam laut. Maka lihatlah bagaimana
akibat orang-orang yang zalim
Al-Qasas Ayat 41
وَجَعَلْنَاهُمْ أَئِمَّةً
يَدْعُونَ إِلَى النَّارِ ۖ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ لَا يُنْصَرُونَ
41. Dan Kami jadikan mereka pemimpin-pemimpin yang menyeru (manusia) ke
neraka dan pada hari kiamat mereka tidak akan ditolong.
Surat Al-Qasas Ayat 42
وَأَتْبَعْنَاهُمْ فِي هَٰذِهِ
الدُّنْيَا لَعْنَةً ۖ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ هُمْ مِنَ الْمَقْبُوحِينَ
42. Dan Kami ikutkanlah laknat kepada mereka di
dunia ini; dan pada hari kiamat mereka termasuk orang-orang yang dijauhkan
(dari rahmat Allah)
Juga terdapat dalam surah Hud
mengenai Firaun :
Hud Ayat 98
يَقْدُمُ قَوْمَهُ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ فَأَوْرَدَهُمُ النَّارَ ۖ وَبِئْسَ الْوِرْدُ الْمَوْرُودُ
98. Ia berjalan di muka kaumnya di hari kiamat lalu memasukkan mereka ke
dalam neraka. Neraka itu seburuk-buruk tempat yang didatangi.
Surat Hud Ayat 99
وَأُتْبِعُوا فِي هَٰذِهِ
لَعْنَةً وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ ۚ بِئْسَ الرِّفْدُ الْمَرْفُودُ
99. Dan mereka selalu diikuti dengan kutukan di
dunia ini dan (begitu pula) di hari kiamat. La'nat itu seburuk-buruk pemberian
yang diberikan.
4. Qarun
Seriawan:
Qarun adalah nama salah seorang yang telah dinash/dicap sebagai penghuni neraka
karena sikap kesombongannya dan kebakhilannya. Qarun adalah nama salah seorang
anak paman Nabi Musa as, yang dikaruniai oleh Allah kekayaan yang melimpah ruah
yang tiada bandingannya. Namun ia tidak mengaku bahwa kekayaan melimpah ruah
itu datangnya dari Allah, akan tetapi kekayaan yang melimpah ruah itu diraihnya
berkat keuletannya, kepandaiannya dalam berdagang.
Seriawan:
Al-Qur’an menggambarkan bahwa kekayaan Qarun itu tiada tandingannya, kuncinya
gudang-gudang saja tidak seorangpun yang kuat memikulnya, karena terlalu
banyak. Namun malang bagi Qarun, kekayaannnya yang melimpah ruah itu membuat
dirinya sombong, bakhil, kejam serta berbuat dzalim bahkan kufur kepada Allah.
Maka dari itulah Qarun termasuk Salah satu orang yang dinash oleh Allah SWT
sebagai Penghuni neraka. Kisah tentang kekirian Qarun ini diabadikan Allah
dalam Al-Quran, salah satunya pada surat Al-Qashas 81:
فَخَسَفْنَا بِهِ وَبِدَارِهِ الْأَرْضَ فَمَا كَانَ
لَهُ مِن فِئَةٍ يَنصُرُونَهُ مِن دُونِ اللَّهِ وَمَا كَانَ مِنَ المُنتَصِرِينَ
-٨١-
"Maka Kami Benamkan dia (Qarun) bersama
rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya satu golongan pun yang akan
menolongnya selain Allah, dan dia tidak termasuk orang-orang yang dapat membela
diri". (Al-Qashas 81).
5. Habil dan Qabil
Seriawan:
Habil dan Qabil adalah putra Nabi Adam as. Kedua putra ini diperintahkan oleh
Adam as. (lewat wahyu Allah) untuk mengadakan kurban dari hasil pertaniannya
atau peternakannya. Dari hasil persembahan kurbannya itu, Habil diterima
kurbannya sedangkan Qabil ditolaknya(tidak diterima kurbannya). Sebab Qabil
sewaktu mempersembahkan kurbannya dipilihkan dari barang-barang yang terjelek
sedangkan Habil diambilkan dari barang-barang yang baik (Barang-barang
pilihan). Sejak itu Qabil menaruh dendam kepada Habil untuk dibunuhnya. Niat
dendam si Qabil itu terlaksana.
Al-Ma'idah Ayat 27
۞ وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ ابْنَيْ آدَمَ بِالْحَقِّ إِذْ
قَرَّبَا قُرْبَانًا فَتُقُبِّلَ مِنْ أَحَدِهِمَا وَلَمْ يُتَقَبَّلْ مِنَ
الْآخَرِ قَالَ لَأَقْتُلَنَّكَ ۖ قَالَ إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللَّهُ مِنَ
الْمُتَّقِينَ
27. Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera
Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan
korban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak
diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil): "Aku pasti
membunuhmu!". Berkata Habil: "Sesungguhnya Allah hanya menerima
(korban) dari orang-orang yang bertakwa".
Surat Al-Ma'idah Ayat 28
لَئِنْ بَسَطْتَ إِلَيَّ يَدَكَ لِتَقْتُلَنِي مَا أَنَا بِبَاسِطٍ يَدِيَ
إِلَيْكَ لِأَقْتُلَكَ ۖ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ رَبَّ الْعَالَمِينَ
28. "Sungguh kalau kamu menggerakkan tanganmu
kepadaku untuk membunuhku, aku sekali-kali tidak akan menggerakkan tanganku
kepadamu untuk membunuhmu. Sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan seru
sekalian alam".
Surat Al-Ma'idah Ayat 29
إِنِّي أُرِيدُ أَنْ تَبُوءَ بِإِثْمِي وَإِثْمِكَ فَتَكُونَ مِنْ أَصْحَابِ
النَّارِ ۚ وَذَٰلِكَ جَزَاءُ الظَّالِمِينَ
29. "Sesungguhnya aku ingin agar kamu kembali
dengan (membawa) dosa (membunuh)ku dan dosamu sendiri, maka kamu akan menjadi
penghuni neraka, dan yang demikian itulah pembalasan bagi orang-orang yang
zalim".
Al-Ma'idah Ayat 31
فَبَعَثَ اللَّهُ غُرَابًا يَبْحَثُ فِي الْأَرْضِ لِيُرِيَهُ كَيْفَ يُوَارِي
سَوْءَةَ أَخِيهِ ۚ قَالَ يَا وَيْلَتَا أَعَجَزْتُ أَنْ أَكُونَ مِثْلَ هَٰذَا
الْغُرَابِ فَأُوَارِيَ سَوْءَةَ أَخِي ۖ فَأَصْبَحَ مِنَ النَّادِمِينَ
31. Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak
menggali-gali di bumi untuk memperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana
seharusnya menguburkan mayat saudaranya. Berkata Qabil: "Aduhai celaka
aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku dapat
menguburkan mayat saudaraku ini?" Karena itu jadilah dia seorang diantara
orang-orang yang menyesal.
Surat Al-Ma'idah Ayat 32
مِنْ أَجْلِ ذَٰلِكَ كَتَبْنَا عَلَىٰ بَنِي إِسْرَائِيلَ أَنَّهُ مَنْ قَتَلَ
نَفْسًا بِغَيْرِ نَفْسٍ أَوْ فَسَادٍ فِي الْأَرْضِ فَكَأَنَّمَا قَتَلَ النَّاسَ
جَمِيعًا وَمَنْ أَحْيَاهَا فَكَأَنَّمَا أَحْيَا النَّاسَ جَمِيعًا ۚ وَلَقَدْ
جَاءَتْهُمْ رُسُلُنَا بِالْبَيِّنَاتِ ثُمَّ إِنَّ كَثِيرًا مِنْهُمْ بَعْدَ
ذَٰلِكَ فِي الْأَرْضِ لَمُسْرِفُونَ
32. Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum)
bagi Bani Israil, bahwa: barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan
karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan
dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan
barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia
telah memelihara kehidupan manusia semuanya. Dan sesungguhnya telah datang
kepada mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas,
kemudian banyak diantara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas
dalam berbuat kerusakan dimuka bumi
Seriawan:Dengan demikian si Qabil telah
menanggung du dosa, yaitu dosa pertama ialah dosa membunuh saudaranya sendiri,
sedangkan dosa kedua adalah dosanya sendiri dihadapan Allah SWT (tidak
mengindahkan perintah Allah, menyalahi larangan Allah SWT). Perbuatan Qabil itu
menyebabkan dirinya menjadi penghuni neraka. Kisah Pembunuhan Qabil yang
pertama kali di muka bumi ini telah diabadikan dalam Al-Qur’an surat Al-Maidah
(5) ayat 27-32.
Seriawan:
Adapun 5 orang lainnya yang dipastikan Al-Quran akan masuk neraka akan admin
posting pada artikel part 2. Dibaca terus ya gan dan semoga kisah orang-orang
ini menjadi pelajaran berharga bagi kita.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan